Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Anggota DPRD Kabupaten Ciamis melakukan sidak terkait polemik salah input data penerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Ciamis. Akibat salah input tersebut banyak sekolah yang DAK-nya tertukar dengan sekolah lain.
Sidak dilakukan untuk memastikan penerima DAK supaya melaporkan apabila ada yang menerima uang lebih, ataupun sebaliknya menerima uang kurang.
Sarif Sutiarsa, salah satu anggota DPRD Kabupaten Ciamis, ketika ditemui HR Online, Sabtu, (14/9/2019), mengatakan, sidak yang dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memastikan DAK diterima sesuai yang menerima dengan adanya input data.
“Kami sengaja turun ke lapangan, karena menerima laporan dimana banyak sekolah penerima DAK tahap dua yang bermasalah, akibat terjadi salah input data dan itu yang harus kami kroscek karena DPRD berhak mengetahui kejadian yang sebenarnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Sarif, sidak yang dilakukan kali ini dilakukan empat kecamatan wilayah selatan, yaitu kecamatan Banjarsari, Banjaranyar, Lakbok dan Purwadadi.
“Sebab jika masalah ini tidak diluruskan akan membawa dampak yang tidak baik terhadap Kabupaten Ciamis, khususnya yang berkaitan dengan bantuan DAK untuk sekolah,” kata Syarif
Kata Sarif, dirinya mengimbau kepada sekolah penerima DAK tahap dua, baik yang menerima uang lebih untuk segera dikembalikan dan yang menerima kurang harus dilaporkan.
Namun kata Sarif, setelah bertemu langsung dengan sekolah penerima DAK yang menerima uang lebih, pihak sekolah mengatakan sudah dikembalikan dengan melampirkan bukti slip pengembalian dari pihak bank.
Sementara sekolah yang menerima DAK kurang, juga sudah menerima kekurangan dengan bukti uang sudah masuk ke rekening.
“Sidak kali ini hanya sekedar klarifikasi terhadap sekolah penerima DAK, jika tidak dilakukan bisa membahayakan pihak sekolah, namun setalah bertemu langsung pihak sekolah menyampaikan bahwa kelebihan dan kekurangan sudah diterimanya degan bukti-bukti dari bank,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wagino, anggota DPRD Ciamis lainnya yang turut hadir dalam Sidak.
“Datangnya kami bukan berarti ingin mencari kesalahan melainkan kami ingin membantu untuk membereskan kejadian,” katanya.
Menurutnya, sudah menjadi tugas anggota DRPD Ciamis dalam menjalankan fungsi pengawasan.
“Karena kejadian ini jika tidak segera diluruskan dengan baik, tentu akan menjadi cacatan buruk untuk pemerintah Kabupaten Ciamis dan tentunya akan berimbas kepada kami juga sebagai anggota DPRD karena tidak menjalankan tupoksi pengawasan,” jelasnya.
Kata dia, pihak sekolah penerima DAK tidak perlu takut apabila kejadian serupa terjadi kembali.
“Tentunya sekolah juga tidak takut kedatangan pihak yang ujung-ujungnya minta uang akibat kesalahan seperti yang terjadi saat ini, karena kesalahan bukan ada di pihak sekolah penerima,” pungkasnya. (Es/R7/HR-Online)