Berita Banjar, (harapanrakyat,com),- Cepot, tokoh pewayangan yang berkarakter tengil di wayang golek ini, menjadi tokoh utama di acara kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), yang diadakan oleh Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.
Acara bertema ‘Rejasari Ngaji Suran, Hijrah Berkah’ yang diadakan di halaman kantor Desa Rejasari, Sabtu (28/9/2019) ini, sang dalang Ustad Anton Wartono dari Cilacap, Jawa Tengah, mengambil judul ‘Cepot nyantri’.
Dalam pementasan yang dibawakan oleh dalang Ustad Anton ini, memberikan pesan supaya senantiasa menjadi berkah dan manfaat untuk sesama.
“Santriwan-santriwati, sarjana, dan kaum intelektual, mohon maaf jika saya lancang bicara. Sebagaimana yang Anda lihat ketika pementasan saweran ini, jadikanlah itu motivasi untuk menjadi berkah dan manfaat pada sesama,” kata si Cepot.
Sesuai dengan tema, tokoh Cepot ini memberikan saran bahwa kita jangan memiliki sifat sombong dan menganggap dirinya paling bisa.
“Ulah rumasa bisa, tapi sing bisa rumasa (jangan sombong dan menganggap diri paling bisa), sehingga merendahkan orang lain. Tapi jadilah diri yang dapat menghargai, menjadi berkah dan manfaat untuk orang lain,” pesan Cepot.
Sementara itu, panitia pelaksana acara, Nur Shodiq (35) mengatakan, wayang golek dipilih sebagai inti kegiatan PHBI di Desa Rejasari ini, adalah supaya warga lebih mencintai kebudayaan daerah.
“Ya kita nguri-nguri budaya. Jika tahun kemarin wayang kulit, ya saat ini wayang golek,” kata Nur kepada HR Online.
Menurutnya, selain agar lebih mencintai kebudayaannya sendiri dengan wayang golek, judul ‘Cepot Nyantri’ dipilih karena menyesuaikan dengan kegiatan acara.
Dari pantauan HR Online, pengujung yang datang ke acara ternyata tidak hanya dari Desa Rejasari saja, tetapi warga dari daerah sekitar Kota Banjar juga ikut menyaksikan si ‘Cepot Nyantri’.
“Malam Minggu ini banyak acara. Tadi saya baru pulang dari Batulawang, melihat kegiatan adat Ngabungbang, dilanjutkan sholawatan di Alun-alun Langensari, kemudian ke sini, untuk mengaji pada si Cepot,” kata Denker, salah seorang pengujung.
Pementasan wayang golek yang dimulai pukul 22.00 WIB dan berakhir pukul 23.30 WIB ini berjalan tertib dan aman. (Sugeng/R5/HR-Online)