Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya perawatan luka yang benar untuk mencegah infeksi tetanus. Bahkan tak jarang perawatan luka dilakukan asal-asalan yang justru bisa mengundang bakteri. Dalam melakukan aktivitas keseharian memang tak terlepas dari risiko terjadinya luka pada tubuh. Jari ibu yang tanpa sengaja tergores pisau saat memasak atau anak yang jatuh saat berlarian di halaman.
Luka yang terjadi dan menyebabkan darah keluar perlu segera ditangani. Hal ini terutama untuk mencegah bahaya infeksi dari berbagai bakteri dan virus penyakit yang dapat masuk melalui luka pada tubuh.
Tetanus merupakan salah satu infeksi penyakit berbahaya yang dapat terjadi pada luka di tubuh. Makanya perlu perawatan luka yang benar agar tidak sampai timbul tetanus. Penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri bernama clostridium tetani.
Bakteri clostridium tetani umumnya terdapat dalam debu, tanah, maupun kotoran, baik kotoran hewan maupun dari manusia. Penyakit tetanus akibat infeksi bakteri ini termasuk jenis penyakit serius yang tidak bisa disepelekan.
Jika tidak segera ditangani dengan benar, dampak yang paling buruk dari infeksi ini bisa berujung pada kematian.Sudah banyak kasus kematian akibat infeksi tetanus. Kebanyakan tidak menyadari bagaimana mereka terserang tetanus.
Penanganan dan Perawatan Luka yang Benar dan Aman
Luka kecil yang terbuka pada tubuh berpeluang untuk terinfeksi oleh bakteri tetanus. Karena itulah perawatan luka yang benar merupakan langkah efektif untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus.
Berikut ini sejumlah cara merawat luka berdarah agar Anda terhindar dari infeksi penyakit tetanus.
1. Pastikan Tangan Anda Bersih
Ini hal pertama yang harus Anda perhatikan. Saat hendak menangani luka, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih. Jika perlu cucilah tangan dengan sabun atau cairan antiseptik sebelum melakukan perawatan pada luka.
2. Hentikan Pendarahan
Pada beberapa luka yang terbuka cukup besar, biasanya darah akan mengalir dengan deras. Terlebih jika luka terjadi saat Anda sedang beraktivitas yang menyebabkan jantung sedang memompa darah dengan kuat.
Nah, perawatan luka yang benar yang harus segera Anda lakukan adalah menghentikan pendarahan sesegera mungkin. Tekan atau ikat dengan kain agar darah yang mengalir dapat berkurang.
3. Bersihkan Luka
Bersihkan luka dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Jangan menggunakan sabun sembarangan pada saat membersihkan luka, karena beberapa sabun justru akan menyebabkan terjadinya iritasi.
Jika di dalam luka terdapat kotoran yang sulit di angkat, gunakanlah penjepit yang telah disterilkan dengan alkohol. Jangan sekali-kali menggunakan jarum peniti atau alat lain yang tidak steril. Karena itu bukan perawatan luka yang benar.
4. Tutup Luka
Setelah luka dipastikan bersih, oleskan obat luka yang mengandung yodum. Anda bisa menggunakan betadine atau obat sejenisnya. Lalu tutuplah luka dengan menggunakan perban steril khusus yang banyak dijual di apotek.
Perban akan mencegah luka Anda terpapar kuman atau bakteri dari luar. Jika perban sudah cukup basah atau kotor segera ganti dengan perban yang baru.
Penggunaan perban saat perawatan luka tidak perlu dilakukan terlalu lama. Jika di rasa luka sudah cukup kering bukalah perban agar mempercepat pengeringan luka.
5. Berobat ke Dokter
Langkah terpenting mencegah terjadinya infeksi tetanus pada luka, Anda harus selalu memperhatikan perkembangan luka Anda. Jika tidak ada membaik dan justru bertambah parah segeralah kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Jangan pernah menyepelekan luka meskipun hanya luka kecil agar Anda selalu terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang mematikan. Dengan melakukan perawatan luka yang benar diharapkan dapat terhindar dari infeksi penyakit tetanus. (R8/HR-Online)