Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Bangunan pasar semi modern di Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, pada tahun ini akan direvitalisasi agar lebih refresentatif dan bisa menjadi pasar berstandar nasional.
Revitaliasai atau penyempurnaan bangunan Pasar Muktisari akan menelan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar yang bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2019.
Hal itu terungkap saat Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar, mensosialisasikan rencana revitalisasi atau penyempurnaan bangunan Pasar Muktisari, di hadapan ratusan pedagang, Selasa (24/09/2019), bertempat di lantai dua Pasar Muktisari.
“Revitalisasi atau penyempurnaan bangunan Pasar Muktisari ini mutlak mesti dilakukan. Alhamdulillah, tahun 2019 ini Pemkot Banjar dapat anggaran dari Pemprov Jabar sekitar 2,2 miliar rupiah untuk penyempurnaan bangunan pasar ini,” kata Sekretaris DKUKMP Kota Banjar, H. Basir.
Dia juga menjelaskan, penyempurnaan bangunan Pasar Muktisari dilakukan agar lebih refresentatif dan tercipta pasar berstandar nasional, sehingga pedagang dan pembeli bisa lebih nyaman dalam melakukan transaksi jual belinya.
Atas upaya tersebut, nantinya diharapakan Pasar Muktisari berstandar nasional dan bisa jadi pasar juara, sebagaimana yang diprogramkan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Syaratnya, penempatan para pedagang harus dibagi zona sesuai komoditi barang dagangannya.
Misal, semua pedagang pakaian di tempatkan dalam satu zona, begitupun pedagang sayuran, ikan, PKL, dan lainnya dipetakan dalam masing-masing zona. “Makanya setelah proyek penyempurnaan bangunan ini selesai, para pedagang dengan komoditi tertentu nantinya bisa menempati atau berjualan di lantai dua,” ujarnya.
Basir juga berharap, setelah penyempurnaan bangunan selesai, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan omzet para pedagang di Pasar Muktisari bisa lebih meningkat. Karena, tidak ada artinya pasar bagus, tapi ekonomi masyarakatnya tidak meningkat.
Di tempat yang sama, Kabid. Perdagangan DKUKMP Kota Banjar, Mamat Rahmat, menambahkan, penyempurnaan Pasar Muktisari ini diantaranya berupa pekerjaan penyekatan atau pembuatan 55 kios di lantai dua, penyempurnaan semua los yang sudah tersedia di lantai dasar, pengerjaan ram atau tangga landai menuju lantai atas, pembuatan mushola serta pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
“Sengaja semua pedagang diundang dalam sosialisasi ini agar paham dan tentunya agar mengetahui, pasalnya nanti dalam pekerjaan proyek akan terganggu. Namun, akan diatur sedemikian rupa supaya aktivitas berjualan tidak terlalu terganggu oleh pekerjaan proyek,” katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta kesadaran dari para pedagang dan bisa memakluminya bila nanti akan sedikit terganggu dengan adanya proyek penyempurnaan bangunan pasar.
“Toh ini juga dilakukan untuk kepentingan pedagang, juga ditunjang keinginannya sejak jauh-jauh hari, seperti bisa dibuatkan tangga untuk memudahkan mengangkut barang ke lantai atas serta diupayakan ada penataan los,” jelas Mamat.
Sementara itu, pihak CV. Nuraya Prima, selaku penyedia jasa proyek penyempurnaan Pasar Muktisari, yang diwakili oleh Manager Lapangan, Sutrisno, menyebutkan, besar anggaran proyek tersebut sekitar Rp 2,2 miliar untuk sejumlah item pekerjaan dengan jangka waktu kerja selama 70 hari.
“Tadi sudah dijelaskan oleh dinas, terkait item pekerjaan apa saja yang akan dilakukan. Kami akan dahulukan pekerjaan pembangunan kios di lantai dua, lanjut ke lantai bawah yakni peninggian lantai los dan seterusnya,” kata Sutrisno.
Pihaknya berjanji akan berupaya menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang baik, termasuk mempersilahkan warga lingkungan setempat menjadi tenaga kerja sesuai kapasitas kemampuannya.
“Kami berharap bantuan dan kesadaran pedagang bisa memahami, bahwasannya akan sedikit terganggu dalam pelaksanaan proyek penyempurnaan pasar ini. Kita atur pekerjaan dengan lebih inten saat bukan hari pasar, juga pekerjaan akan dilembur,” ujanya. (Nanks/Koran HR)