Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Ngaji Desa bareng Cak Nun di Pangandaran digelar di Lapang Sindang, Desa/Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (11/9/2019).
Kehadiran Cak Nun di Pangandaran ini disambut antusias warga, bukan hanya dari Pangandaran saja, namun juga dari berbagai daerah, seperti Ciamis, Banjar, Cilacap, dan juga Tasikmalaya.
Sejumlah tokoh juga hadir pada acara tersebut. Terlihat Muspika Kecamatan, Camat, Kapolsek, Danramil, anggota DPRD, Kiai dan ulama juga tokoh masyarakat Aswaja Center dan juga Banser Pangandaran menghadiri Ngaji Bareng Cak Nun di Pangandaran.
Budayawan yang memiliki Nama Emha Ainun Nadjib ini, menyampaikan dalam tausiahnya, Desa sebagai benteng terkecil menjaga diri dari perkembangan zaman. Menurutnya, pertanian harus kuat dan petani menjadi primadona pembangunan.
“Ngaji Desa di Mangunjaya Kabupaten Pangandaran ini yang ke 4.107 daerah yang dikunjungi, silaturahmi ini karena masih ada dolanan (permainan) anak sebagai pemersatu budaya jawa dan Sunda, desa tauladan masa depan untuk seluruh Indonesia,” ungkap Cak Nun.
Kata Cak Nun, setelah panen selesai, masyarakat mengungkapkan rasa syukur dengan bermain dan bercengkrama di sawah yang hanya diterangi oleh sinar rembulan sebagai penerangnya.
“Jiwa Pendekar itu harus selalu waspada, terus bersyukur dan berdo’a, karena petani profesi yang mulia, jangan jadi negara kalau tidak bisa membahagiakan rakyatnya,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Pelaksana Ngaji Desa, Furqon, mengatakan, masyarakat Desa Mangunjaya sebagian besar merupakan petani, kegiatan Ngaji Desa ini rutin dilaksanakan. Awalnya hanya acara kecil-kecilan dalam rangka ngaji dengan alam dan bercengkrama di sawah dengan sinar bulan yang menuju purnama.
Kata dia, baru kali ini dilaksanakan secara akbar dan menghadirkan budayawan Emha Ainun Nadjib bersama Kiai Kanjengnya.
“Masyarakat Desa Mangunjaya hampir seluruhnya petani, ini yang menjadi perhatian kami dengan Ngaji Desa bersama-sama, beriringan membangun desa yang kita cintai ini,” kata Furqon yang juga menjabat Kepala Desa Mangunjaya saat diwawancara HR Online, Rabu (11/9/2019).
Masih menurut Furqon, para petani yang merindukan bulan purnama di tengah sawah sehabis masa panen tiba, sambil bermain dan bercengkrama, dengan adanya Ngaji Desa diharapkan dapat menumbuhkan kebersamaan.
“Kita berusaha mewujudkan Desa Berdaya dan Berbudaya dengan cara mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak sebagai generasi penerus, mudah-mudahan masyarakat konsisten ke depan bisa lebih gebyar lagi,” pungkas Furqon. (Madlani/R7/HR-Online)