Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Musim kemarau selain dikeluhkan petani karena tidak bisa bercocok tanam, sejumlah pengusaha jasa cuci mobil di Ciamis juga mengeluh. Pasalnya, saat musim kemarau ini jumlah konsumen yang mencuci mobil terbilang sepi.
Hal ini diakui Enda (34) seorang tukang cuci mobil di sekitar jalan H Ubad Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Menurutnya, merupakan hal biasa jika musim kemarau jarang orang yang mencuci mobil.
“Kalau kemarau kan jarang kotor, paling kena debu. Beda kalau musim hujan, mobil mudah kotor,” ujar Enda, Kamis (5/9/2019).
Enda menyebut, dalam sehari biasanya ada sekitar 5 mobil yang dicuci. Tapi di musim kemarau ini, sehari paling satu dua mobil.
“Ya mau gimana lagi, syukuri saja. Kalau lagi banyak ya alhamdulillah, justru suka kewalahan,” ucapnya.
Selain itu, kata Enda, saat ini usaha jasa cuci mobil manual kalah dengan yang memakai mesin hidrolik, padahal sama saja. Biaya jasa cuci untuk satu mobil Rp 30.000.
“Persaingan usaha cuci mobil sangat ketat, karena sekarang makin banyak yang membuka usaha cuci mobil,” jelasnya.
Sementara itu, seorang konsumen Arif, mengatakan, saat ini dirinya hanya satu bulan sekali mencuci mobil. Biasanya paling sedikit dua kali dalam satu bulan.
“Sekarang kan jarang hujan jadi jarang kotor, kalau kotor sedikit kena debu di lap sendiri aja,” ucapnya. (Jujang/R7/HR-Online)