Berita Ciamis, (harapanrakyat.com).- Gara-gara dianggap mengeluarkan statement yang menyinggung di media massa, seorang anggota DPRD Ciamis dari Partai Demokrat Nurmuttaqin digeruduk massa dari aliansi dan forum RT/RW Kecamatan Ciamis, Senin (23/09/2019). Pemberitaan itu dimuat di haraparakyat.com pada sekitar dua minggu lalu.
Puluhan massa yang terdiri dari Ketua RT dan RW se-Kecamatan Ciamis ini mendatangi gedung DPRD untuk meminta klarifikasi atas statement Nurmuttaqin yang dinilai melecehkan jabatan RT dan RW. Berita yang dimuat di harapanrakyat.com itu berjudul, Nurmuttaqin Sebut Periodisasi Jabatan RT/RW di Ciamis Penting.
Massa pun diterima langsung oleh Anggota DPRD Nurmuttaqin dan Wakil Ketua DPRD Ciamis, Dede Harli.
Pernyataan Nurmuttaqin yang Disesalkan Forum RT/RW
Ketua Forum RW Kelurahan Ciamis H Dodi Soeparto menyebut, kedatangan forum RT/RW Kecamatan Ciamis ke gedung DPRD bukan tanpa dasar. Pihaknya, kata dia, kecewa dengan lontaran salah satu anggota DPRD Ciamis (Nurmuttaqin) yang dimuat media online harapanrakyat.com.
Pernyataan Nurmuttaqin yang menyebut peran RT/RW kurang maksimal, menurut Dodi, sangat menyinggung. Padahal kata dia, selama ini RT/RW telah bekerja 24 jam sehari dalam melayani masyarakat.
“Jika ada orang meninggal yang pertama didatangi RW, ada masalah di lingkungan, Ketua RW yang paling bertanggungjawab. Kerjanya tidak mudah karena banyak sisi kemanusiaannya demi masyarakat,” ujarnya.
Maka dari itu akan lebih baik, jika pemangku kebijakan termasuk wakil rakyat, bisa memberikan penghargaan atas dedikasi RT/RW selama ini, bukan malah mencibir.
Berkaitan dengan insentif tahunan RT/RW, yang dianggap besar oleh Nurmuttaqin karena sudah mencapai Rp. 1 juta per tahun, itu sama sekali tidak berbanding lurus dengan peran dan tugas RT/RW di masyarakat.
Karena menurutnya, jika peran fungsi RT/RW ingin maksimal, kesejahteraanya harus ditingkatkan. Termasuk juga kapasitas RT/RW harus ditingkatkan dengan berbagai pembinaan berkelanjutan.
“Dalam waktu dekat ini, kita berharap Pemda bisa melaksanakan pembinaan dan sosialisasi dasar hukum RT/RW serta pembinaan tugas administrasinya, agar kemampuan SDM RT/RW semakin meningkat,” ungkap Dodi.
Selain itu, pihaknya menginginkan adanya pengakuan kinerja RT/RW terutama soal kewajiban dan haknya. “Harus ada standarisasi insentif yang seimbang untuk meningkatkan semangat kerja RT/RW,” jelasnya.
Lebih lanjut Dodi Soparto mengatakan, statement saudara Nurmuttaqin yang menyebut bahwa ketua RT/RW harus mengikuti arus zaman atau kekinian, begitu menyinggung mereka yang saat ini menjabat RT/RW.
Pasalnya, saat ini tidak sedikit RT/RW yang bisa mengoperasikan IT seperti komputer dan ponsel pintar.
“Mohon jika memberikan statement jangan seenaknya, harus berdasarkan fakta dilapangan, apakah benar seperti itu, apa pernah meneliti ke lapangan sehingga bisa menyimpulkan seperti itu,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Ciamis Nurmuttaqin meminta maaf atas pemberitaan di harapanrakyat.com yang menyinggung para Ketua RT/RW di Ciamis. Namun begitu, Nurmuttaqin dalam pembelaannya seolah-olah menyalahkan dan mengkambinghitamkan pemberitaan harapanrakyat.com.
Padahal sebelumnya, Nurmuttaqin tidak pernah komplain dengan isi berita tersebut. Bahkan sempat membagikanya lewat status WhatsApps.
Tanggapan Redaksi harapanrakyat.com
Setelah Anggota DPRD Ciamis Nurmuttaqin seolah mengkambinghitamkan pemberitaan harapanrakyat.com saat melakukan pembelaan di hadapan anggota Forum RT/RW, Redaksi harapanrakyat.com langsung melakukan cros cek ulang kepada wartawan yang memberitakan. Hal itu sebagai tanggungjawab redaksi atas munculnya tuduhan tersebut.
Menurut Jujang, wartawan harapanrakyat.com yang melakukan wawancara dengan Nurmutaqin, setelah berita yang kemudian timbul riak itu tayang di harapanrakyat.com, sama sekali tidak dikomplen oleh Nurmuttaqin.
Malah Nurmuttaqin membagikan berita itu pada status WhatsApp-nya. Dengan begitu, secara tidak langsung dia setuju dan membenarkan terkait statmentnya yang dimuat di harapanrakyat.com.
Wartawan kami pun memperlihatkan percakapannya dengan Nurmuttaqin pada pesan WhatsApp. Pada percakapan itu wartawan kami mengirim link berita tersebut. Kemudian direspon oleh Nurmuttaqin dengan emotion jempol.
Saat wawancara dengan Nurmuttaqin pun wartawan kami tidak sendiri, tetapi dengan beberapa wartawan lainnya. Malah salah satu wartawan media online lainnya yang ikut mewawancarai Nurmuttaqin, juga memberitakan dengan topik dan bahasan yang sama persis. Berita itupun sudah tayang di media online tersebut.
Dengan begitu, atas bukti yang telah kami cros cek, kami dari redaksi menyimpulkan bahwa wartawan kami sudah benar melakukan tugas jurnalistik dan tidak memelintir pernyataan Nurmuttaqin. (Jujang/Redaksi/R2/HR-Online)