Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Syarif Sutiarsa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis menyebut DAK Disdik tertukar di Ciamis sebagai hal yang memalukan.
Syarif mengungkapkan, dari hasil investigasi yang dilakukannya, dia menemukan ada beberapa kecamatan yang DAK-nya tertukar.
“Hal ini sangat memalukan, padahal Ciamis penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) paling besar se-Indonesia untuk sarana prasarana pendidikan, harusnya lebih professional,” ujar Syarif, Selasa (10/9/2019).
Meskipun begitu, Syarif masih mengapreasiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis yang langsung sigap mengatasi DAK tertukar di Ciamis tersebut, sehingga kejadian tersebut tidak berdampak lebih seriur terhadap pembangunan sarana prasana pendidikan di Ciamis.
“Saya juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan, apreasisi juga harus saya sampaikan karena bisa mengatasi masalah ini dengan cepat,” ungkapnya.
Syarif mengharapkan Bupati Ciamis segera membenahi tatanan birokrasi Dinas Pendidikan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
“Bupati Ciamis harus segera membenahi tatanan birokrasi di Dinas Pendidikan, agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Berita Terkait: DAK Disdik Disorot, Input Data Banyak yang Ngaco
DAK Disdik Ciamis Tertukar Jadi Sorotan
Sebelumnya, tertukarnya DAK Disdik Ciamis jadi sorotan berbagai pihak. Dana pencairan DAK Disdik Ciamis banyak yang tidak sesuai dan tertukar dengan sekolah lain. Hal ini juga terjadi hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut terjadi lantaran kesalahan input data DAK Disdik Ciamis yang dilakukan oleh petugas penginput data di Disdik Ciamis.
Kasi Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Ciamis, Tatang, pun membenarkan adanya kesalahan input data DAK Disdik Ciamis yang dilakukan operator.
“Memang benar ada kesalahan input dari operatornya, namun kami akan memperbaikinya segera, secepatnya,” kata Tatang.
Kejadian ini pun sudah diselidiki oleh Inspektorat Kabupaten Ciamis. Kepala Inspektorat menyebut tertukarnya DAK Disdik Ciamis karena human error, namun pihaknya masih terus menyelidiki adanya kemungkinan lain.
“Kami sudah terjun ke lapangan, memeriksa secara langsung Dinas Pendidikan. Kami mencari tahu kenapa bisa salah input data,” kata Tatang, Kepala Inspektorat Ciamis, yang ditemui HR Online di Pendopo Ciamis, Senin (9/9/2019).
Menurutnya, sampai hari ini pemeriksaan masih berlangsung. Sehingga kejadian kesalahan input data belum dapat disimpulkan.
“Kalau pemeriksaan sudah beres, baru kami akan berikan keterangan lanjutan apa penyebabnya.” ujar Tatang. (Fahmi/R7/HR-Online)