Pemahaman masyarakat seputar kesehatan bayi dan balita memang sangat beragam. Kesehatan bayi memang terdapat cara tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Hal ini menyebabkan munculnya mitos-mitos seputar kesehatan bayi yang dipercaya sebagai sesuatu yang benar. Padahal secara medis belum tentu tepat.
Mitos seputar kesehatan bayi semacam ini juga sering diberikan turun-temurun oleh para orang tua terdahulu. Biasanya berupa petuah-petuah dan kepercayaan masyarakat yang bisa benar dan juga bisa keliru.
Bahkan beberapa mitos yang beredar di masyarakat justru dapat membahayakan sang bayi. Sebagai Ibu sudah seharusnya Anda memahami mengenai hal ini dengan banyak membaca artikel-artikel kesehatan atau berkonsultasi kepada dokter ahli.
Dengan begitu Anda akan memiliki wawasan yang lebih luas dan tidak mudah percaya dengan mitos-mitos yang belum tentu kebenarannya.
5 Mitos Kesehatan Bayi dan Balita yang Populer
Nah, berikut ini adalah 5 mitos seputar kesehatan bayi dan balita yang tidak tepat namun banyak beredar di masyarakat:
1. Tumbuh Gigi Menyebabkan Demam
Mungkin Anda sering mendengar ungkapan bahwa saat bayi sedang demam mungkin saja itu di sebabkan karena ada gigi yang akan tumbuh. Namun benarkah saat bayi akan tumbuh gigi dapat menyebabkan demam?
Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya keterkaitan antara tumbuh gigi dengan munculnya demam pada bayi. Hal ini justru dapat membahayakan kesehatan bayi dan balita Anda.
Mengapa? Karena pada saat bayi tumbuh gigi dan kebetulan terserang demam, Anda akan mengabaikannya. Karena menganggap itu adalah hal yang wajar. Padahal tidak ada keterkaitan antara kedua hal itu.
Anda tentunya harus tetap memeriksakan bayi Anda ke dokter ketika demam meskipun itu pada saat gigi bayi sedang tumbuh.
2. Bayi Kepanasan Karena Kurang Air
Mitos seputar kesehatan bayi dan balita yang kedua adalah adanya anggapan bahwa pada saat bayi kepanasan harus di beri air putih yang banyak. Ini adalah mitos yang salah besar.
Faktanya bayi yang kepanasan sama halnya dengan anak-anak atau Anda yang sudah dewasa. Bayi yang gelisah kepanasan bukan karena membutuhkan air putih yang banyak.
Memberikan terlalu banyak air putih justru tidak baik untuk kesehatan bayi dan balita karena ginjalnya yang belum berfungsi sempurna. Hal ini justru akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan sodium dan elektrolit di dalam tubuh bayi.
3. Baby Walker Membuat Cepat Jalan
Masih banyak yang percaya jika melatih bayi dengan baby walker dapat membuatnya cepat berjalan. Hal ini juga tidak bisa dibenarkan secara medis.
Beberapa penelitian justru membuktikan sebaliknya. Bayi yang menggunakan baby walker justru menjadi lebih lambat belajar berjalan. Penggunaan baby walker juga terkadang menimbulkan bahaya ketika Anda lalai mengawasinya.
4. Santan Membuat Bayi Mencret
Mitos seputar kesehatan bayi dan balita selanjutnya adalah anggapan bahwa bayi yang mengonsumsi santan akan menyebabkannya menjadi diare atau mencret.
Faktanya, anggapan ini juga merupakan mitos yang keliru. Santan memang memiliki lemak yang kalorinya lebih tinggi daripada protein dan karbohidrat. Namun bayi diatas 1 tahun tidak akan mencret ketika mengonsumsi santan.
5. Mengobati Telinga Bayi dengan ASI
Ini tentu salah satu mitos yang aneh dan terdengar tidak masuk akal secara medis. Namun tidak sedikit yang masih percaya bahwa mitos tersebut merupakan sebagai kebenaran.
Kabarnya, telinga bayi yang mengalami gangguan infeksi tidak bisa di obati dengan ASI. Bukan malah menyembuhkan, hal ini justru akan memperparah infeksi yang terjadi pada telinga.
Genangan ASI yang tertahan di telinga justru akan menjadi tempat yang sangat subur bagi bakteri untuk berkembang biak.
Demikianlah beberapa mitos keliru tentang kesehatan bayi dan balita yang wajib anda tahu dan semoga bermanfaat. (R8/HR-Online)