Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kesulitan sebagian banyak pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Banjar dalam membuat kemasan produk yang memiliki nilai jual, direspon Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jabar melalui UPTD P3W dengan menggelar pelatihan packaging, di Aula Hotel Mandiri Kota Banjar, Selasa-Kamis (10-12/09/2019).
Pelatihan yang diikuti oleh 25 pelaku UKM makanan olahan di Kota Banjar itu, juga dalam rangka upaya peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung tumbuh kembangnya UKM di Prov. Jabar.
“Memiliki desain yang baik dan menarik itu penting untuk meningkatkan nilai jual produk UKM. Maka kami provinsi ingin bantu UKM di daerah agar kemasan produknya seperti itu,” kata Kepala Balai UPTD P3W Prov. Jabar, Deni Handoyo, saat membuka acara pelatihan packaging, Selasa (10/09/2019).
Melalui pelatihan tersebut, diharapkan para UKM bisa memanfaatkan sebaik mungkin dan mampu memahami kemasan terbaik untuk produknya. Karena, menurut Deni, kemasan yang baik tidak hanya bisa membantu penjualan, tapi juga mampu menjaga kualitas produknya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar, H. Basir, menitipkan pesan kepada 25 UKM makanan olahan agar bisa memaksimalkan mengikuti pelatihannya, sehingga akan lebih tahu bagaimana kemasan produk yang menarik.
“Dari sekitar 8.000 UKM yang ada di Kota Banjar, 25 pelaku UKM makanan olahan ini patut berbangga bisa diikutsertakan dalam pelatihan kemasan. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan wawasan dan produk yang dihasilkan lebih baik lagi,” kata Basir.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM DKUKMP Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti, menambahkan, upaya pembinaan dan pemberdayaan UKM di daerah, termasuk di Kota Banjar, yang dilaksanakan Provinsi Jabar cukup banyak sekali.
“Selain berbagai pelatihan dan pendampingan, juga UKM khususnya yang bergerak di pesantren di Kota Banjar ini mendapat bantuan pengembangan usaha. Lewat program One Pesantren One Produk (OPOP), 20 pontren di Kota Banjar dapat bantuan hibah masing-masing 25 juta rupiah,” terangnya.
Sebelumnya, jumlah pontren di Kota Banjar yang mengikuti program OPOP sebanyak 24 pontren, namun yang lolos memperoleh bantuan 20 pontren. Pemberian bantuan diserahkan di Bandung tanggal 4 September 2019.
Neneng mengatakan, pontren tersebut difasilitasi dan ditingkatkan SDM bisnisnya, baik melalui pelatihan, temu bisnis, pameran, atau promosi produk serta pendampingan hingga nantinya berhasil menjadi pontren yang mandiri. (Nanks/Koran HR)