Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruWarna Bulan Sebenarnya di Luar Angkasa, Kenapa Bisa Berubah?

Warna Bulan Sebenarnya di Luar Angkasa, Kenapa Bisa Berubah?

Warna bulan sebenarnya perlu kita ketahui. Selama ini bulan sering terlihat berganti warna, tetapi apa warna mereka sebenarnya? Tentunya hal ini membuat siapa saja penasaran dan menjadi fakta bulan yang menarik.

Apabila Anda memperhatikan bulan, mereka dapat terlihat dengan rona yang berbeda. Beberapa warna dari bulan yang pernah terlihat adalah abu-abu, kuning, putih, dan juga merah.

Bulan akan berubah rona pada waktu tertentu dan juga karena faktor tersendiri. Perbedaan warna ini memunculkan perdebatan dan juga rasa penasaran mengenai rona asli dari dari satelit Bumi tersebut.

Baca Juga: Fakta Bulan Sebagai Satelit Alami Bumi yang Sangat Penting

Apa Warna Bulan Sebenarnya?

Sama seperti planet lainnya, Bumi juga memiliki satelit alami. Salah satu satelit alami Bumi yang sangat mempengaruhi kondisi di dalam planet ini adalah bulan.

Bulan menjadi satelit alami dari Bumi dan selalu melakukan rotasi terhadapnya. Apabila Anda perhatikan dari ukurannya, maka bulan menjadi satelit alami terbesar di urutan kelima dari semua satelit alami yang ada di Tata Surya.

Jika memperhatikannya dari Bumi, maka bulan akan tampak memiliki sinar yang terang. Akan tetapi, faktanya bulan tidak menghasilkan sinar sendiri.

Satelit alami Bumi ini memiliki sinar yang berasal dari pantulan sinar Matahari. Bulan memancarkan sinar tersebut sehingga terlihat terang.

Cahaya Bulan Berwarna Apa?

Bulan bisa terlihat cukup jelas dari Bumi, terutama ketika bulan purnama. Apabila melihatnya dengan mata telanjang di malam, maka akan terlihat memiliki rona sedikit kuning.

Apabila Anda melihat bulan pada waktu siang hari, bulan akan tampak berwarna putih kebiruan. Selain putih dan kekuningan, bulan juga memiliki bisa terlihat memiliki rona merah ketika berada di posisi lebih rendah.

Sementara itu, ketika Anda melihat bulan lebih dekat dengan memakai bantuan teleskop atau melalui hasil jepretan foto yang berasal dari observatorium luar angkasa, di sana akan terlihat jelas warna bulan sebenarnya abu-abu dengan sedikit kehitaman.

Baca Juga: Manusia Bisa Hidup di Bulan Akan Terwujud Sebentar lagi?

Ya, sebenarnya warna asli dari satelit ini adalah yang Anda lihat dari hasil jepretan foto teleskop luar angkasa. Hal tersebut karena hasil gambar relatif lepas dan juga tidak terpengaruh oleh atmosfer Bumi.

Mengapa Warna Bulan Tampak Abu-Abu?

Kini mungkin yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa bulan memiliki rona abu-abu? Mengapa tidak coklat maupun hitam?

Sejatinya warna bulan sebenarnya ini berasal dari paduan unsur seperti aluminium, silikon, magnesium, dan juga kalsium yang bercampur dengan kandungan oksigen.

Batuan dengan rona cenderung lebih cerah terkenal dengan nama plagioclase feldspar. Sementara itu, batuan yang lebih gelas bernama pyroxene.

Sebagian besar batuan yang ada di permukaan bulan merupakan batuan vulkanik yang keluar dari dalam perut bulan ketika gunung meletus. Daerah yang memiliki noda bercak kehitaman merupakan lunar maria.

Sifatnya yang bisa kurang baik dalam memantulkan cahaya, sehingga Bumi dari bumi akan terlihat sedikit lebih gelap. Lunar maria hanya daerah seluas 16 persen dari permukaan bulan dan paling sering menghadap ke Bumi hingga dapat terlihat oleh manusia.

Alhasil, bulan dari Bumi terlihat seperti hitam dan gelap. Tetapi sebenarnya abu-abu karen batuan vulkanik di permukaannya serta kandungan besi dan titanium.

Baca Juga: Bukti Baru Enceladus Layak Manusia Tinggali, Jadi Bumi Kedua?

Alasan Warna Bulan Sebenarnya Berubah

Tentu saja ada alasan di balik kenapa warna bulan bisa berubah. Ketika menyaksikan bulan dari Bumi, maka sebenarnya ada penghalang yang bernama atmosfer.

Atmosfer Bumi tersebut menghalangi pandangan kita secara langsung. Partikel yang terdapat di dalam atmosfer akan menyebabkan gelombang cahaya sehingga menyebabkan warna bulan berbeda dari aslinya.

Ketika bulan tidak terlalu tinggi, maka rona yang terlihat di mata manusia adalah biru pudar dari atmosfer Bumi. Sedangkan ada warna merah juga masih ada dan membuatnya tampak kemerahan.

Sementara ketika bulan sedang dalam posisi yang tinggi, maka blocking dari atmosfer Bumi akan mengakibatkan waktu siang bulan tampak berwarna putih kebiruan. Hal inilah yang membuat rona bulan berbeda-beda seiring berubahnya waktu.

Di Bumi sendiri juga pernah terjadi fenomena berupa gerhana bulan merah alias blood moon dan membuat bulan terlihat dengan berbagai macam warna.

Hal ini menjadi salah satu tanda bahwa bulan memiliki banyak rona karena efek pantulan atmosfer Bumi. Meski demikian, warna bulan sebenarnya tetaplah abu-abu. (R10/HR-Online)

Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Shockbreaker punya tugas besar, seperti dapat meredam setiap guncangan dari jalan supaya mobil tetap stabil. Tapi, seperti manusia, ini juga punya umur. Kalau sudah...
dokter kandungan yang diduga lecehkan ibu hamil di Garut

Dokter Kandungan Lecehkan Ibu Hamil di Garut Viral, Mantan Istri Buka Suara

harapanrakyat.com,- Dokter kandungan inisial MSF asal Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga lecehkan ibu hamil hingga viral di media sosial. Saking viralnya, mantan istri MSF...
Nubia Neo 3 GT, HP Terbaik untuk Aktivitas Gaming

Nubia Neo 3 GT, HP Terbaik untuk Aktivitas Gaming

Nubia Neo 3 GT hadir sebagai salah satu smartphone gaming terbaru yang dirancang untuk memberikan performa maksimal bagi para pengguna. Mengusung desain futuristik yang...
Cafe Perang Candu Tasikmalaya

Ngopi Unik di Cafe Perang Candu Tasikmalaya, Gelasnya Bisa Langsung Dimakan!

harapanrakyat.com,- Di Tasikmalaya, Jawa Barat, ada sebuah inovasi menarik yang membuat momen ngopi jadi lebih seru dan berbeda dari biasanya. Inovasi ini bisa Anda...
Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbicara dengan baik. Jika mereka tidak mampu, lebih baik untuk diam yang berarti menjaga lisan. Nasihat...
Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran

Dedi Mulyadi Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Demi Dorong Pariwisata

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali (reaktivasi) sejumlah jalur kereta api lama di wilayah Jawa Barat, dengan rute Bandung-Pangandaran...