Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seringnya musibah kebakaran yang terjadi di Kota Banjar akhir- akhir ini menjadi perhatian serius bagi UPT Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar.
Berdasarkan data yang diperoleh, sejak Juli hingga 20 Agustus 2019 tercatat sebanyak 8 kali kebakaran, di antaranya 3 kali di limbah pabrik, 3 kali di lahan perkebunan warga serta 2 kali di pemukiman warga.
Aam Amijaya, Kepala UPTD Damkar Kota Banjar, mengungkapkan pemetaan daerah rawan kebakaran sudah dilakukan oleh pihaknya, namun belum disatukan dengan BPBD.
“Supaya lebih mudah, nantinya akan kita buat satu peta besar bersama BPBD. Jadi, bukan hanya pemetaan rawan banjir, kekeringan serta tanah longsor saja, tapi juga peta rawan kebakaran,” kata Aam kepada HR Online, Selasa (21/8/2019).
Selain soal pemetaan sebagai langkah mitigasi bencana, lanjut Aam, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Sebab, UPT Damkar tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan tugasnya.
“Seperti PDAM berkaitan dengan hidran, PLN hubungannya dengan listrik, serta lainnya. Intinya kita koordinasikan dengan instansi yang menunjang ketika kita di lapangan,” kata Aam lagi.
Sebagai antisipasi pencegahan ke depannya, pihaknya berencana membentuk tim inspeksi yang akan turun langsung ke wilayah rawan bencana, seperti area pabrik, pemukiman pada serta pertokoan.
“Nah tim ini yang akan turun ke daerah rawan bencana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami juga mengimbau agar masyarakat maupun semua pihak terhadap hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran, apalagi saat ini adalah musim kemarau,” pungkasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)