Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Dalam upaya melestarikan kesenian kliningan yang hampir punah, Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis, membina Sanggar Seni Karya Bakti Putra di Dusun Gentarasa, Desa Sukamanah, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis.
Pembinaan tersebut juga dilakukan dengan pendokumentasian kesenian kliningan yang ditampilkan oleh Sanggar Seni Karya Bakti Putra.
Drs. Dede Hermawan, MM, Kabid Kebudayaan Disbudpora Kabupaten Ciamis, mengatakan, pembinaan dan pendokumentasian terhadap Sanggar Seni Karya Bakti Putra dilakukan pada Rabu, (21/08/2019) lalu.
“Pembinaan ditujukan kepada generasi muda dan anak-anak dengan maksud agar bisa melestarikan kesenian daerah yang hampir punah, salah satunya kesenian kliningan,” ujar Dede saat memberikan keterangan kepada HR Online, Jum’at (23/8/2019).
Dede, menjelaskan, sebagai anak-anak dan generasi muda, sudah berkewajiban untuk melestarikan kesenian daerah. Terlebih, kesenian kliningan merupakan kesenian daerah Sunda yang sudah cukup langka ditampilkan.
“Kesenian kliningan ini kan jenis kesenian Sunda yang menampilkan musik instrumental tradisional yang memiliki ciri khas Sekar – Gending, Salendro beserta juru kawih atau sinden,” terangnya.
Dengan adanya pembinaan, pihaknya berharap setidaknya generasi muda, salah satunya bisa mempelajari karakter sinden sebagai bagian terpenting dari seni tradisi Kliningan Sunda.
Sementara Eman Hermansyah, Spd, Kasi Pembinaan Kesenian, menerangkan, Seni Kliningan termasuk dalam ragam Sekar Gending.
“Dalam Kliningan juru kawih disebut sinden, yang mempunyai peranan sangat sentral, materi Seni Kliningan ini terdiri dari dua unsur yang menyatu, yaitu juru sekar dan juru gending,” jelas Eman.
Lanjut Eman, juru sekar tersebut terbagi menjadi dua, yaitu perempuan dan laki laki, untuk perempuan disebut sinden sedangkan penyanyi laki-laki disebut wiraswara.
“Baik penyanyi perempuan maupun laki-laki harus mengikuti aturan gending yang sudah baku,” katanya.
Eman menambahkan, peralatan kesenian Kliningan disebut gamelan dan biasanya berlaras Salendro.
“Setiap alat dimainkan oleh nayaga atau pangrawit yang diatur oleh lurah sekar,” terangnya. (Edji/R7/HR-Online)