Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-Diduga akibat mengkonsumsi makanan di tempat hajatan salah seorang warga di Dusun Cirapuan, Desa Sidangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, puluhan warga dilaporkan mengalami keracunan massal, Selasa (20/08/2019).
Petugas Puskesmas Mangunjaya, Iwan Hermawan, mengatakan, sedikitnya 43 orang dilaporkan mengalami keracunan makanan. Semua korban mengaku merasakan mual hingga keracunan setelah menyantap hidangan hajatan sunatan yang digelar warga setempat.
“Korban yang dirawat semua dibawa langsung ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” katanya, Rabu (21/8/2019).
Dari pantauan di Puskesmas Mangunjaya, tampak seisi ruangan puskesmas dipenuhi pasien keracunan. Mereka tampak terlihat lemas dengan dibantu selang infusan untuk memulihkan kembali kondisinya. Warga yang mengalami kerucunan umumnya lelaki dan perempuan berumur setengah baya.
Sakingnya banyaknya korban keracunan yang harus dirawat, membuat mereka tidak semua kebagian tempat tidur. Beberapa korban terpaksa harus dirawat di selasar puskemas dan tidur di kasur busa biasa.
Tukiman, salah seorang warga yang mengalami keracunan, mengaku dirinya mengalami mual-mual hingga keracunan setelah mengkonsumsi makanan di tempat hajatan. Menurutnya, makanan yang mengakibatkan mual-mual diduga dari makanan olahan jamur.
“Semua warga yang keracunan mengalami gejala yang sama. Awalnya mengalami mual, diare, pusing hingga muntah-muntah. Semuanya mengaku mengalami hal itu setelah menyantap hidangan di rumah warga yang sunatan,” katanya.
Sementara itu, setelah terjadi kasus keracunan massal, polsek dan dinas kesehatan setempat turun ke lokasi kejadian. Petugas dinas kesehatan pun sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Namun, hingga berita ini diunggah, dinas kesehatan belum memberikan keterangan secara resmi terkait penyebab makanan yang menimbulkan puluhan orang mengalami keracunan massal. (Ntang/R2/HR-Online)
Berita ini dilakukan perbaikan pada Kamis (22/08/2019) pukul 15.12 WIB. Perbaikan yang dimaksud terkait jumlah korban keracunan dan meluruskan tidak ada korban kritis yang dirujuk ke rumah sakit pada peristiwa keracunan tersebut. Perbaikan sudah kami lakukan.