Mengatasi batuk pada bayi sebaiknya jangan langsung memilih menggunakan obat. Kandungan kimia dalam obat justru berbahaya untuk tubuh bayi.
Batuk sebenarnya merupakan respon alami saat tubuh bayi kemasukan makanan atau benda asing. Benda asing yang masuk ke dalam saluran pernafasan akan segera direaksi oleh paru-paru.
Paru-paru inilah yang akan menghentakkan benda asing tersebut agar dapat dikeluarkan. Meski zat asing ini baru berada di tenggerokan, dengan mekanisme batuk akan langsung dikeluarkan agar tidak menyusup lebih dalam.
Sebagai orang tua, khususnya yang baru memiliki balita memang perlu memahami tentang kesehatan anak khususnya dalam pemilihan obat, termasuk memilih cara dalam mengatasi batuk pada bayi. Apalagi tubuh bayi umumnya sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya.
Tak sedikit mekanisme alami yang dialami tubuh balita saat menghadapi lingkungan yang berbeda. Batuk termasuk salah satu reaksi alami tubuh sekaligus sebagai sinyal dalam mengatasi lingkungan yang mengancamnya.
Penyebab Batuk pada Bayi
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya batuk pada bayi. Diantaranya bisa karena bayi tersedak minuman atau karena udara di sekitarnya yang kotor dan masuk ke dalam tenggorokan. Dengan begitu cara mengatasi batuk pada bayi tidak harus langsung dengan memberi obat, namun kenali dulu penyebabnya.
Batuk juga bisa terjadi karena makanan yang dimakan bayi mengandung bahan atau zat berbahaya sehingga ditolak oleh tubuh. Menumpuknya toksik dalam tubuh anak juga dapat menyebabkan terjadinya batuk pada bayi.
Namun mekanisme bayi yang mengalami batuk tidak hanya untuk mengeluarkan zat asing yang masuk dalam tubuh. Batuk juga bisa merupakan sinyal atau tanda bahwa daya tahan tubuh bayi sedang menurun.
Toksik atau zat asing yang berbahaya ini bisa datang dari banyak sumber. Baik dari makanan yang tercemar atau mengandung bahan kimia maupun dari udara yang kotor dan polutif.
Alternatif Mengatasi Batuk pada Bayi Sebelum Diberi Obat
Memahami dan mengenali penyebab batuk pada bayi akan memberikan pilihan terbaik untuk mengatasi dan mengobatinya tanpa perlu obat kimia. Ada banyak alternatif yang bisa dilakukan bunda untuk mengatasi batuk pada bayi.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan bunda.
1. Berikan Minuman Air Putih dan Madu
Saat bayi anda mengalami batuk bunda bisa segera memberikan minuman air putih. Minuman diberikan agak banyak dan berulang. Ini akan mampu melancarkan tenggorokan sekaligus membuang kotoran.
Jika batuk pada bayi terjadi akibat penumpukan toksik, biasanya akan diikuti dengan terjadinya pilek. Untuk itu bunda bisa memberikan air putih yang dicampur dengan madu untuk diminumkan pada bayi.
Air putih dan madu bermanfaat untuk mengatasi batuk pada bayi dengan cara mengencerkan dahak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Bunda bisa berikan secara berulang 3 hingga 5 kali sehari.
2. Berikan Asupan Jus Herbal
Jika batuk bayi tak juga kunjung berkurang, cobalah bunda buatkan minuman jus yang dibuat dari campuran madu, jeruk, dan royal jelly.
Untuk bayi yang telah berusia 6 bulan atau sudah mendapatkan makanan tambahan, campuran herbal diatas untuk dimasukkan dalam makanan bubur bayi. Asupkan sekitar 2 hingga 3 kali sehari saat makan.
3. Lakukan Kompres Bayi
Sedangkan untuk mengurangi lendir atau dahak, bunda bisa memberikan kompres dengan air hangat. Lakukan di sekiar dada, hidung, sekitar muka, dan kening bayi Anda.
Dalam mengkompres ini sebaiknya dilakukan selama 1 jam secara perlahan. Lakukan kompres ini setidaknya 3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan saat malam.
4. Lakukan Pijat Bayi
Untuk meringankan dan mengatasi batuk pada bayi juga bisa dilakukan dengan memberikan pemijatan. Pijatan ringan dilakukan dengan minyak bayi atau baby oil di sekitar dada, punggung, dan pada kening.
Jika kondisi batuk tidak menurun, sebaiknya pemijatan dilakukan dengan frekuensi yang agak sering. Hal ini akan membantu menghangatkan badan terutama di sekitar bagian saluran pernafasan bayi.
Nah, dengan mengenal dan memahami tubuh bayi bunda bisa mengatasi batuk pada bayi maupun gangguan kesehatan lainnya tanpa perlu obat kimia yang justru bisa membahayakan imunitas tubuh bayi. (R8-HR-Online)