Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-Korban Keracunan makanan di Dusun Cirapuan, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyayangkan pihak tuan rumah hajatan khitanan tidak datang ke puskesmas untuk menengok dan meminta maaf kepada seluruh korban.
Meski dia meyakini insiden keracunan makanan tersebut bukan kesengajaan, namun setidaknya pihak tuan rumah hajatan datang menemui korban sekaligus meminta maaf.
“Terus terang saya kecewa. Kenapa dia (tuan rumah hajatan) tidak datang ke sini. Seharusnya dia sebagai tuan rumah memiliki rasa bersalah dengan meminta maaf, meski saya juga yakin peristiwa ini bukan disengaja,” ujar Tugiman salah seorang korban, kepada HR Onlne, Rabu (21/09/2019).
Baca juga: Usai Menyantap Hidangan di Hajatan, Puluhan Warga di Pangandaran Keracunan Massal
Tugiman juga mengaku dirinya merupakan orang pertama yang datang ke puskesmas untuk meminta perawatan. Dia juga bersyukur waktu itu langsung mendapat penanganan dari petugas medis puskesmas.
“Waktu awal datang ke sini (puskesmas), kondisi saya drop sekali. Kalau tidak cepat ditangani, mungkin kondisinya sekarang sudah kritis,” ujarnya.
Kini, Tugiman mengaku kondisinya sudah berangsur membaik. Dia pun berterimakasih kepada petugas medis yang sudah melakukan pertolongan pertama dengan baik.
“Sekarang masih ada sedikit lemas. Mungkin karena banyak muntah dan sempat diare. Mudah-mudahan kondisi saya bisa cepat membaik dan diperbolehkan pulang,” katanya.
Tugiman menegaskan kejadian ini harus dijadikan pelajaran oleh semua pihak, terutama bagi penyelenggara atau tuan rumah hajatan. “Semoga di daerah kami tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini. Cukup kali ini saja,” tandasnya.
Baca juga: Korban Keracunan Makanan Hajatan di Pangandaran Bertambah, Polisi Turun Tangan
Tugiman menambahkan kedepanya dirinya akan lebih berhati-hati apabila menyantap makanan di acara hajatan.
“Sebelum makan harus diteliti dulu. Apabila terlihat ada ciri-ciri bintik pada makanan sebaiknya jangan dimakan. Begitu juga ketika makanannya dicium bau menyengat aroma busuk,” ujarnya.
Kepada warga pun, pesan Tugiman, apabila menggelar hajatan harus dicek dulu makanan yang akan dihidangkan. “Dalam konteks hajatan tamu itu ibarat raja. Harus diperlakukan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pangandaran, Darsum Darmawanto mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Menurutnya, dari informasi yang diperoleh, seluruh korban mengalami keracunan setelah menyantap makanan di acara hajatan.
“Mereka merasakan mual akibat keracunan setelah keesokan harinya. Tapi orang-orang yang keracunan itu semuanya mengaku ikut menyantap makanan di acara hajatan tetangganya,” ujarnya.
Darsum berharap Dinas Kesehatan terus memantau perkembangan kondisi korban. Hal itu agar semua korban bisa berhasil diselamatkan. “Penanganan dari puskemas sudah baik. Tadi saya lihat sudah ada beberapa korban yang sudah berangsur membaik kondisi kesehatannya,” katanya.
Darsum juga mengatakan dirinya yakin dalam peristiwa tersebut tidak ada unsur kesengajaan dari pihak tuan rumah. Namun begitu, dia berharap kejadian ini agar bisa menjadi pelajaran bagi semua warga, terutama ketika menggelar hajatan.
“Jangan ada lagi korban keracunan massal di Pangandaran. Kejadian ini harus jadi cermin bagi semua,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diunggah, HR Online belum berhasil mengkonfirmasi tuan rumah atau penyelenggara hajatan. (Ntang/R2/HR-Online)