Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita PangandaranKisah Kiai Abdul Hamid Pangandaran, Diburu Belanda dan Dituduh DI TII

Kisah Kiai Abdul Hamid Pangandaran, Diburu Belanda dan Dituduh DI TII

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Gunung Kutu atau Gunung Singkup menjadi saksi bisu sejarah kemerdakaan Indonesia di wilayah Kecamatan Langkaplancar. Sebab, di lokasi tersebut terdapat tempat yang dijadikan untuk bermunajat dan mengatur strategi oleh Kai Abdul Hamid Pangandaran dan tentara Hizbulloh.

Diketahui, Kai Abdul Hamid Pangandaran atau yang akrab disebut Ajengan Pangkalan ini merupakan pendiri Ponpes Al-Hamidiyah Cicau yang berada di Desa Pangkalan.

Ucu Saeful Aziz, Cucu Kai Abdul Hamid, mengatakan, kakeknya diperkirakan lahir pada tahu 1908 dari pasangan KH. Abdul Ghani dan Iti. Di usia 6 tahun, Kiai Hamid kecil diasuh oleh Tarsijem yang merupakan kerabat ibunya.

“Dulu beliau mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SR) 3 tahun di Langkaplancar. Di usia 12 tahun mengaji di pesantren Cianjur selama 10 tahun kembali ke sini saat usia 22 tahun. Namun beliau kembali mesantren di Pesantren Sumelap Tasikmalaya,” jelasnya kepada Koran HR, Selasa (13/8/2019).

Di tahun 1933, Kiai Hamid menikah dengan Nyai Raden Enok Umi Salamah yang merupakan puteri Na’ib Raden Abdullah Gaos Cijulang. Dari pernikahannya itu, dikaruniai 4 putera. Sedangkan dari pernikahan dengan istrinya yang kedua, dihadiahi 2 puteri. Sementara dari istri ketiga tidak dikaruniai anak.

Selama bermukim di Cicau, kata Ucu, Kiai Hamid tak pernah berhenti melakukan dakwah Islam dan memberantas berbagai bentuk kemusyrikan yang saat itu masih sangat kental dalam masyarakat. Bahkan, pusat sesembahan berhala yang terkenal dengan nama Panyembahan atau Karantenan mampu dihacurkan berkah karomah Kai Abdul Hamid.

“Pada tahun 1944, ia bergabung dengan Partai Masyumi. Pada tahun 1946 pasca Proklamasi Kemerdekaan RI, ia membentuk laskar perjuangan, yaitu Hizbullah dan Sabilillah yang berlatih selama kurang lebih 5 bulan di Pesantren Cicau sebelum berangkat ke Bandung untuk  berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI,” ungkap Ucu.

Kembalinya dari Bandung, lanjutnya, pasukan Hizbullah dan Sabilillah memutuskan untuk kembali ke Langkaplancar. Namun karena kondisi masyarakat sudah berubah dengan masuknya paham baru, yaitu Darul Islam (DI) yang tidak sejalan dengan pemikiran dan pemahaman Kiai Abdul Hamid dan sebagian besar Pasukan, maka Kiai Abdul Hamid bersama laskarnya memutuskan untuk tinggal di Gunung Singkup sebagai tempat riyadhoh dan mengatur berbagai strategi.

Karena Kiai Abdul Hamid menolak untuk bergabung dengan DI, sambungnya, akhirnya dituduh berpihak pada Belanda dan dimusuhi. Di sisi lain pasukan Belanda sendiri terus berupaya mencari keberadaan Kiai Abdul Hamid. Bahkan, mereka membunuh siapa saja yang dianggap Kiai dengan harapan salah satunya adalah Kiai Abdul Hamid. 

Melihat gelombang fitnah semakin menjadi-jadi, para sahabat Kiai Abdul Hamid menyarankan agar ia pindah ke daerah karang Gedang Ciamis.

“Atas usulan tersebut, Kiai Abdul Hamid Pangandaran hijrah ke Karang Gedang Ciamis dan bermukim di sana selama sekira 7 bulan sampai akhirnya meninggal dibunuh gerombolan PKI bersama 3 santrinya, yaitu Ajengan Sa’aduddin, Kyai Zaenal Arifin dan Kyai Zaenal Mutaqin. Mereka semua difitnah bergabung dengan Belanda lalu diculik dan dibawa ke daerah Cigembor Ciamis. Kakek saya meninggal tahun 1949 dan dimakamkan bersama ketiga di Karang Gedang Ciamis,” pungkasnya. (Enceng/Koran HR)

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...