Hujan meteor perseid di Indonesia menghiasi langit mulai tanggal 12 Agustus kemarin. Fenomena hujan yang terjadi setiap setahun sekali ini sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle.
Puncak hujan meteor perseid di Indonesia terjadi pada tanggal 12 sampai 14 Agustus. Di luar tanggal itu (masih di bulan Agustus) jumlahnya akan semakin berkurang. Hal itu diungkapkan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Indonesia, Thomas Djamaluddin.
Fenomena yang terjadi kali ini hanya tampak langit dihujani belasan meteor per jamnya. Jumlah ini terhitung sedikit bila dibandingkan dengan biasanya yang dapat mencapai 80 meteor perjam.
Baca juga: Fenomena Hujan Meteor Camelopardalid, Lambat dan Berkilauan
Thomas menerangkan alasan dari fenomena tersebut karena bertepatan dengan terjadinya bulan purnama.
Menurutnya, salah satu faktor yang mengakibatkan jumlah meteor yang turun tidak sebanyak biasanya, disebabkan karena saat ini bertepatan dengan bulan purnama.
Fenomena Hujan Meteor Perseid di Indonesia
Perseid adalah fenomena hujan meteor tahunan yang punya intensitas tinggi antara 50 hingga 100 meteor per jam. Hujan ini dapat diamati dengan mudah, sebab meteornya memiliki warna yang cerah.
Fenomena hujan meteor ini dapat diamati pada rasi bintang Perseus atau pada belahan utara langit tanpa menggunakan bantuan teleskop. Diberi nama Perseid karena titik radian pada hujan ini seolah-olah asalnya dari arah rasi bintang Perseus.
Pada 12 hingga 14 Agustus malam, seluruh masyarakat Indonesia dapat mengamati hujan meteor perseid ini. Mulai Senin 12 Agustus 2019 pukul 22.00 wib sampai dengan Rabu 14 Agustus 2019.
Seluruh belahan dunia bahkan dapat melihatnya, kecuali sebagian bumi yang berada di belahan selatan. Seluruh masyarakat Indonesia dapat melihat fenomena ini.
Untuk memperoleh pengamatan terbaik, disarankan untuk memilih daerah yang jauh dari adanya polusi cahaya. Selain itu sebaiknya anda memilih lokasi pengamatan yang terhindar dari penghalang seperti pepohonan dan gedung. Pastikan pula cuaca ketika melakukan pengamatan cerah.
Fenomena hujan meteor perseid ini sesudah bulan purnama akan tampak Venus muncul dari konjungsi superior tepatnya 14 Agustus. Ini terjadi saat planet berada di sisi berlawanan matahari dari bumi.
Selain itu 20 Agustus nanti planet ini dapat dilihat di 19.44 EDT di New York (06.44 WIB pada 21 Agustus). Waktunya sekitar 15 menit sesudah matahari terbenam. Tapi faktanya venus umumnya menjadi salah satu bintang pertama yang terlihat pada malam hari.
Mars juga akan membutuhkan matahari ke bagian barat ketika malam bulan purnama planet ini bisa tampak di new york pada pukul 20.09 EDT pada 15 Agustus (07.09 WIB pada 16 Agustus).
3 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Melihat Hujan Meteor Perseid
Astronom telah memperkirakan pada tanggal 13 Agustus malam tadi ada 50 meteor perjam yang melintasi angkasa walaupun sinarnya diprediksi kalah dari cahaya bulan yang mendekati bulan purnama.
Hujan meteor perseid terjadi saat bumi berada dekat dengan debu komet atau asteroid dan puing-puing yang melayang di batas angkasa luar. Sementara hujan meteor perseid ini terjadi saat bumi melewati jejak puing dari komet Swift Tuttle.
Saat debu atau kepingan komet yang mengalami singgungan dengan atmosfer dari luar bumi yang tingginya 60 mil di atas permukaan tanah, maka gesekan ini akan mengakibatkan terbakar. Sementara bintang jatuh yang sering dilihat kebanyakan berasal dari kerikil berukuran kecil.
Seperti yang sudah disinggung tadi, bahwa ada beberapa hal yang harus anda ketahui sebelum melihat hujan meteor perseid ini.
Lokasi
Mungkin anda tidak akan mendapati bintang jatuh secara sporadis saat senja sebelum jam 10 malam. Sesudah itu, sebaiknya anda mencari tempat tinggi dan tidak banyak cahaya serta leluasa untuk bisa melihat angkasa.
Baca juga: Hujan Meteor y-Normid Akan Hiasi Langit Indonesia, Catat Tanggalnya!
Beberapa orang sering mencari titik asal bintang jatuh umumnya dari rasi Perseus yang menggantung rendah di langit utara atau bagian timur laut.
Perseid sendiri menjadi salah satu hujan meteor yang populer di tahun ini. Sebagian besar terjadi saat musim panas dan ini merupakan bintang jatuh yang punya ekor terpanjang dan sangat spektakuler.
Kondisi Langit
hujan meteor perseid akan terlihat di seluruh Amerika Serikat dan di beberapa negara lain termasuk Indonesia. Kondisi langit terbaik yang bisa digunakan untuk melihat hujan meteor ini adalah tempat yang letaknya jauh dari polusi cahaya.
Bila anda tinggal di Washington anda akan bisa mencari tempat pertunjukan terbaik untuk melihat hujan meteor ini. Seperti di Taman Nasional Shenandoah yang ada di Virginia. Atau ke timur di sepanjang pantai sungai Rappahannock.
Kalah dari Cahaya Bulan
Cahaya perseid bisa sedikit dikalahkan oleh sinar bulan purnama pada Agustus tahun ini. Hal ini secara efektif bisa memblokir munculnya meteor yang banyak dan cahayanya lebih redup. Tetapi Perseid dikenal sebagai bola api yang sangat terang dan masih bisa bersinar lewat cahaya bulan.
Kadang bola api ini disebabkan dari objek yang mengenai atmosfer bumi dengan ukuran lebih besar. Di lain waktu, ini merupakan hasil dari meteor yang menembus jauh ke atmosfer.
Bagi anda yang ingin melihat hujan meteor Perseid di Indonesia harus memperhatikan 3 hal tersebut sebelum anda berniat untuk melihatnya. Pastikan anda pilih lokasi yang tepat terbebas dari polusi cahaya. (R9/HR-Online)