Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Salah seorang warga Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menemukan sebuah batu yang diduga fosil gigi rahang hewan purba berukuran raksasa, di areal pesawahan yang berdekatan dengan aliran Sungai Cihonje. Benda yang diduga serupa dengan temuan fosil hewan purba di Tambaksari itu ditemukan pada Senin (19/08/2019).
Menurut Jaja Herdiana, warga setempat, batu yang diduga fosil gigi rahang hewan purba itu memiliki berat 1 kg dan lebar 20 cm. Batu itu, kata dia, ditemukan oleh temannya saat membuat kolam ikan di areal persawahan.
“Awalnya, saat menggali tanah untuk pembuatan kolam, terasa ada benda keras yang mengenai perkakas. Teman saya mengira bahwa benda itu sebuah batu biasa. Kemudian diangkat dengan maksud akan disingkirkan,” ujarnya kepada HR Online, Rabu (21/08/2019).
Setelah diangkat, lanjut Jaja, betapa terkejutnya ketika melihat benda yang dikira batu berukuran besar itu menyerupai rahang hewan yang bergigi.
“Meski menyerupai rahang hewan, namun benda itu sudah menjadi batu. Tapi kalau hanya sebuah batu, kenapa bentuknya menyerupai rahang yang terdapat struktur gigi,” ujarnya. Dia pun kemudian menduga benda itu merupakan fosil hewan purba raksasa.
Rencananya, kata Jaja, batu yang diduga fosil itu akan disimpan di museum purba Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Di museum itupun menyimpan fosil yang ditemukan di daerah Urug Kasang yang pernah diteliti oleh ahli arkeologi.
“Pemerintah Desa Bangunharja belum mengetahui terkait penemuan batu ini. Namun, sebelum berkoordinasi dengan aparat pemerintahan, batu yang diduga fosil itu disimpan dulu di museum purba Tambaksari. Kalau nanti akan dilakukan penelitian, tinggal ambil saja ke museum,” ujarnya.
Sementara itu, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Syarif Hidayat, mengatakan, penemuan batu yang diduga fosil gigi hewan purba itu menarik untuk diteliti lebih dalam. Sebab, menurutnya, diduga terdapat kesamaan riwayat dengan fosil manusia purba dan hewan purba yang ditemukan di areal Urug Kasang dan kini menjadi koleksi Museum Puba Tambaksari, Kabupaten Ciamis.
“Penemuan fosil gigi rahang hewan purba ini perlu adanya pembuktian terlebih dahulu dari ahli arkeologi. Apakah benar batu itu fosil atau hanya menyerupai fosil? Apabila benar itu fosil, lalu teliti berapa umurnya. Teliti juga bagaimana sejarahnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Syarif, dalam penelitian itupun perlu diungkap apakah terdapat hubungan antara fosil tersebut dengan fosil hewan purba yang sebelumnya ditemukan di Tambaksari.
“Karena wilayah Bangunharja dengan Tambaksari posisinya bersebelahan. Jadi tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan temuan fosil hewan purba yang sudah ditemukan di Tambaksari,” ungkapnya. (Fahmi/R2/HR-Online)