Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Bendungan Dobo yang dijadikan alat pengukur debit air Sungai Cintaduy yang berada di Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, kini sudah mengiring. Hal itu setelah hampir selama 4 bulan di sepanjang wilayah hulu hingga hilir Sungai Citanduy mengalami kemarau.
Meski aliran Sungai Citanduy membentang panjang dari hulu sungai di wilayah Garut dan memiliki banyak anak sungai di sepanjang wilayah Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, namun tetap saja mengering setiap musim kemarau panjang melanda.
Dari pantauan di Bendungan Dobo, Senin (26/08/2019), sebagian besar badan sungai sudah terlihat mengering hingga dasar. Hanya masih terlihat ada beberapa titik genangan air yang menjadi bagian dasar sungai terdalam.
Di bagian sungai yang mengiring sudah terlihat bebataun kecil dan tanah cadas yang sudah seperti daratan. Tampak juga tumpukan sampah plastik dan batang kayu. Bahkan di beberapa titik dasar sungai sudah tumbuh rerumputan.
Meski begitu, Sungai Citanduy masih menjadi tumpuan warga untuk mencari ikan. Tidak sedikit para pemancing masih mencari ikan di genangan sungai terdalam, meski hasil tangkapannya tidak sebanyak ketika debit air sungai tengah normal.
Untuk mendapatkan ikan, sebagian pemancing harus rela menyelam ke dasar sungai terdalam. Karena di saat air sungai menyusut ikan tidak berkeliaran di permukaan. Namun ada juga warga yang bersabar menangkap ikan dengan cara dipancing dan dijala. Tetapi dengan cara ini katanya sulit menghasilkan ikan dengan jumlah banyak.
Meski dasar sungai sebagian besar mengering, namun masih ada air yang mengalir. Dari pantauan di atas bendungan Dobu, tampak air masih mengalir ke saluran induk irigasi Lakbok Utara. Begitupun air masih mengalir ke sungai di bawah bendungan meski debitnya sangat kecil.
Asep Iwa, salah seorang pemancing yang ditemui di Bendungan Dobu, mengatakan, sungai Citanduy yang berada di Bendungan Dobo sudah lama mengering. Menurutnya, apabila terjadi kemarau panjang, sudah dipastikan sungai mengering.
“Dari dulu juga begini. Kalau kemarau panjang sungai di sini pasti kering. Mungkin karena sungainya dangkal,” katanya.
Di tempat yang sama, Tukiman, warga Randegan yang tengah memancing di Bendungan Dobu, mengaku dirinya hampir setiap hari mencari ikan di sepanjang aliran sungai Citanduy. Menurutnya, semanjak sungai mengering, hasil tangkapan ikannya menyusut drastis.
“Kalau sungai sudah mengering begini susah bagi kami untuk mendapatkan ikan. Paling dapat pun hanya beberapa saja. Itu juga harus sabar dengan memakan banyak waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Apabila di musim kemarau, lanjut Tukiman, dirinya tidak setiap hari pergi ke sungai memancing ikan. Sebagai gantinya, dia sering memilih menerima tawaran pekerjaan serabutan di kampungnya.
“Kalau musim kemarau gini mending cari pekerjaan serabutan. Karena mencari ikan tidak tentu hasilnya,” pungkasnya. (Fahmi2/R2/HR-Online)