Ketika jiwa Anda sudah lelah, maka Anda bisa menderita berbagai gejala yang dapat secara drastis memengaruhi kualitas hidup Anda. Kelelahan bisa berpengaruh pada pikiran hingga membuat orang tak lagi punya perasaan yang baik untuk melakukan sesuatu.
Dalam hidup ini ada kalanya seseorang merasa kewalahan dan tidak mampu lagi mengendalikan emosi dalam dirinya. Otak pun menjadi stuck akibat tuntutan hidup.
Permasalahan hidup serta aktivitas harian yang tak ada habisnya membuat diri seseorang menjadi lelah secara fisik dan batin akibat terlalu menumpuk berbagai emosi dalam dirinya.
Di dunia modern ini melibatkan pekerjaan yang konstan, ketegangan, stres hingga menyebabkan kurang tidur dan olahraga. Efeknya bisa sakit dan butuh bantuan seperti obat.
Jika Anda mengalami hal tersebut sebenarnya bukan badan yang merasa letih, melainkan jiwa Anda sudah lelah.
Dirangkum HR Online dari berbagai sumber, Kamis (08/08/2019), terdapat beberapa tanda kalau jiwa Anda sudah lelah.
Mungkin terlihat tidak penting, namun hal itu dapat menciptakan ketidaknyamanan serta masalah besar. Berikut ini tanda-tanda jiwa seseorang sudah merasa lelah.
Kualitas Tidur Terganggu
Di saat jiwa Anda sudah lelah maka kualitas tidur pun akan terganggu. Seperti kurang merasa nyenyak, kerap bermimpi buruk dan selalu mengigau.
Kemudian, seperti ada perasaan mengganjal di dalam dada, dan itu pertanda bahwa jiwa seseorang telah menyimpan banyak beban.
Dampak dari memendam rasa dengki, amarah, dan ketakutan yang hanya disimpan dalam jiwa membuat badan menjadi tidak segar saat bangun tidur, meskipun jam tidur sudah cukup.
Tidak banyak orang yang mengalami sulit untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari, padahal sudah tidur dengan waktu yang tepat. Ini salah satu pertanda bahwa jiwanya sudah lelah.
Sering Marah Berlebihan
Siapa pun pasti pernah merasa marah. Itu wajar dan lumrah karena tidak ada satu pun orang yang akan sanggup memendam segala emosi dalam diri dalam jangka waktu lama.
Tentu saja semua orang boleh meluapkan amarahnya jika hati bisa merasa plong. Tapi ini akan berbeda bila amarahnya berlebihan, tak terkendali, bahkan sampai melampiaskan ke orang lain.
Hal itu menandakan jiwa yang sudah lelah akibat banyak menimbun sampah-sampah dalam jiwa. Pemicunya bisa jadi dirinya sedang menyimpan permasalahan yang hanya dia yang tahu.
Masalah tersebut juga belum terselesaikan sampai sekarang, sehingga jiwanya sudah tidak sanggup lagi membendung dan akhirnya emosinya meluap-luap.
Emosi yang Berubah-ubah
Kelelahan, ketidakpuasan, ketidakpedulian dapat memengaruhi emosi. Seberapa sering sesorang marah, tersinggung pada sesuatu yang kecil, menangis, tertawa tanpa alasan juga menjadi salah satu tanda jiwa sesorang lelah.
Hidup akan menjadi lebih sulit dengan emosional seperti itu dan memaksa mencari konflik lebih dari sekadar berusaha mencapai kedamaian serta pemahaman dengan orang lain.
Kesehatan Menurun
Dampak selanjutnya ketika jiwa Anda sudah lelah adalah penurunan kesehatan, meski Anda merasa sudah cukup olahraga dan cukup nutrisi tapi badan sering merasa tidak fit, mudah capek.
Selain itu, juga sering merasa migran, insomnia, magh, dan sebagainya. Itu semua pertanda bahwa jiwa Anda sudah lelah.
Berbeda jika jiwa seseorang sehat, maka badan pun tampak lebih segar dan enteng. Untuk itu, jaga selalu hati dan pikiran agar badan kita juga terjaga.
Bila perasaan kita cukup happy, ikhlas, lega, maka tubuh pun pasti akan sehat. Karena kondisi emosional seseorang bisa memengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh.
Berpikir Negatif
Apakah Anda pernah punya perhatian pada sesuatu yang kecil atau kejadian lucu, dan mencoba menciptakan momen bahagia?
Kalau terbiasa berfokus pada pengalaman negatif dan buruk, tentunya Anda akan membuat sesorang menderita kelelahan.
Jadi, selalu ingatlah hal positif yang akan jauh lebih baik, dan itu tentunya akan memengaruhi suasana hati serta menciptakan perasaan bahagia.
Konsentrasi dan Energi Fisik Turun
Ketika jiwa Anda sudah lelah maka produktivitas, kreativitas, konsentrasi, energi fisik dan semangat kerja juga akan menurun, sebab hormon yang dihasilkan tidak bekerja secara optimal.
Itulah alasannya kenapa diri seseorang bisa merasa tidak sekreativ dan seproduktif dulu, sehingga merasa sulit mendapatkan inspirasi juga ide-ide brilian.
Daya Ingat Menurun
Sering lupa juga salah satu indikasi jiwa Anda sudah lelah, dan ini masih bagian dari produktivitas.
Jika merasa happy, hormon yang berhubungan untuk akses memori akan bekerja maksimal.
Agar jiwa kita tidak lelah hingga mengganggu kebahagiaan dan kesuksesan, maka kita harus maintance dengan cara sering-sering membuang sampah dalam jiwa.
Cara tersebut bisa dengan berdoa atau konsultasi pada orang yang profesional di bidangnya, seperti psikolog, terapis, dan konselor supaya dapat membuat bathin merasa tenang.
Gabungan antara psikologi dengan spritual saling berkaitan. Jika psikologi seseorang baik tapi spiritualnya tidak, itu pun tidak bisa saling melengkapi untuk mendapat perasaan lega.
Menutupi Kesedihan
Jangan berpikir bahwa menutupi rasa sakit dengan berpura-pura baik-baik saja adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Jika hal itu terus dilakukan berarti sama saja Anda telah membohongi perasaan diri sendiri, padahal di dalamnya hancur dan jiwa Anda sudah lelah.
Kebanyakan orang menutupinya dengan tersenyum dan menghabiskan energi ekstra untuk mencoba menciptakan ilusi sukacita, padahal sebenarnya jiwanya menangis.
Pada akhirnya hal tersebut menjadi sia-sia dan tidak memiliki kekuatan untuk terus berpura-pura semuanya baik-baik saja.
Melarikan Diri dari Kenyataan
Jika Anda merasa ingin melarikan diri dari kenyataan dan memimpikan kehidupan yang berbeda, itu berarti telah mengalami tanda kalau jiwa Anda sudah lelah.
Misalkan memikirkan masa lalu dan takut akan masa depan. Artinya Anda tidak menyukai momen saat ini, dan mencoba mengalihkan perhatian dengan segala cara yang memungkinkan.
Pelarian dapat membahayakan, sebab Anda masih harus kembali ke tugas sehari-hari dan ketidakpuasan atas kenyataan yang berbeda dengan mimpi.
Keinginan untuk Menyendiri
Untuk menenangkan pikiran, mungkin menghindari orang-orang di sekitar adalah cara yang terbaik. Tapi sayangnya cara itu menjadi pertanda bahwa jiwa Anda sudah lelah.
Karena pada akhirnya Anda menjadi tertekan oleh komunikasi yang tidak diinginkan. Seseorang masih perlu menjaga komunikasi sehari-hari dan tetap dekat dengan orang lain. (Eva/R3/HR-Online)