Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Sungai Citanduy Ciamis mulai dikeruk, hal ini merupakan lanjutan dari proyek pembangunan bendungan Leuwi Keris di Desa Handapherang dan Ciharalang kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang saat ini tengah dikebut. Akibat pengerukan tersebut banyak warga mengeluh lantaran spot ‘ngobeng’ mulai hilang.
Sejak beberapa hari lalu, sejumlah alat berat terlihat turun ke dasar sungai Citanduy yang saat ini debit airnya mulai menyusut. Alat berat tampak melakukan aktivitas pengerukan material sungai, sementara sejumlah truk besar mengangkut material bebatuan dan sebagainya.
Sungai Citanduy yang dikeruk saat ini ternyata merupakan spot-spot favorit ‘ngobeng’ atau menangkap ikan dengan tangan kosong yang kerap dilakukan warga setempat. Diantaranya Leuwi Gede, Leuwi Sapi, Parungbarang, Leuwi Jurig dan sebagainya.
Lokasi tersebut sejak dulu dikenal sebagai spot terbaik para tukang ‘ngobeng’ untuk menangkap ikan dengan hanya menggunakan tangan kosong. Terlebih saat musim kemarau, air sungai Citanduy Ciamis menyusut dan permukaan sungai dangkal sehingga memudahkan masyarakat untuk ngobeng.
“Sekarang sudah dikeruk karena masuk lokasi proyek Leuwi Keris, kami tak bisa lagi ngobeng,” kata warga Dusun Guha Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing, Anas.
Dia mengaku sebelum dikeruk, masyarakat tiap sore berangkat ngobeng. Ikan yang ditangkap diantaranya bebeong, nileum, tawes, balar dan lain sebagainya.
“Suasana ngobeng di Citanduy sepertinya akan jadi kenangan, apalagi kalau nanti bendungan sudah jadi,” ucapnya.
Lanjut Anas, masyarakat Desa Handapherang pun sudah tidak bisa melakukan budaya ‘Marak‘ di sungai Citanduy. Acara ‘Marak’ adalah cara masyarakat menangkap ikan dengan membendung sebagian aliran air sungai yang mulai kering karena kemarau. Cara menangkap ikannya yaitu dengan menggunakan tangan langsung atau ngobeng. (Jujang/R7/HR-Online)