Spot surfing di Pangandaran, Jawa Barat, yang kini banyak digemari peselancar terdapat di tiga pantai yang berbeda. Spot surfing itu berlokasi di Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras dan Pantai Madasari. Di masing-masing pantai terdapat lebih dari satu spot yang ditawarkan. Pada setiap spotnya memiliki medan dan tantangan yang berbeda.
Untuk diketahui, Kabupaten Pangandaran memiliki panjang garis pantai sekitar 91 km. Di sepanjang pantai tersebut terdapat beberapa spot surfing yang digemari peselancar. Bahkan, para peselancar dunia pun banyak yang ikut menjajal ganasnya ombak pantai selatan Jawa Barat ini.
Spot Surfing di Pangandaran Berada di Tiga Pantai
Pantai Pangandaran
Di Pantai Pangandaran yang berada di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, terdapat beberapa spot untuk surfing atau berselancar. Diantaranya Pantai Barat, Pantai Bulak Setra, blok Batu Mandi Pasir Putih dan blok Batu Layar yang terletak di kawasan Pantai Pasir Putih Timur.
Pantai Bulak Setra berada di kawasan Pantai Timur Pangandaran atau lokasinya berdekatan dengan Pelabuhan Nelayan Cikidang. Pantai ini dipilih sebagai salah satu spot surfing di Pangandaran karena terdapat break water (pemecah gelombang), sehingga gelombang ombak meliuk beraturan dan tidak terlalu liar.
Bagi peselancar pemula baiknya berlatih surfing di pantai Bulak Setra ini. Karena dengan ombak yang tidak terlalu liar, tidak terlalu beresiko tinggi mengalami kecelakaan atau tenggelam akibat terseret gelombang ombak.
Pantai inipun lokasinya strategis atau berada di kawasan objek wisata Pantai Timur Pangandaran. Dengan begitu, para peselancar tidak perlu repot-repot menempuh perjalanan yang cukup lama.
Selain itu, berada di pantai ini bisa sambil berwisata bersama keluarga. Karena berdekatan dengan hutan mangrove, cagar alam dan pantai barat Pangandaran yang menjadi pusat keramaian di kawasan objek wisata.
Keluarga Anda juga bisa menikmati permainan banana boat yang terdapat di Pantai Timur. Di pagi harinya bisa menikmati sunrise dari sepanjang pantai timur.
Untuk Anda menginap, tidak perlu khawatir. Karena pantai Bulak Setra sangat dekat dengan pusat kota Pangandaran. Dengan begitu, otamatis berdekatan dengan kawasan hotel dan penginapan yang berderet di sepanjang area pantai timur Pangandaran.
Pemandu Wisata Senior Pangandaran, Asep Kartiwa, mengatakan, di Pantai Barat Pangandaran atau Pantai Bulak Laut jenis ombaknya dikenal dengan nama beach breaks atau ombak yang memanjang.
“Datang musim ombak beach breaks ini sekitar bulan Agustus- September. Ombak jenis ini banyak digemari peselancar,” ujarnya, kepada harapanrakyat.com, Minggu (21/07/2019).
Semantara spot surfing di blok Batu Mandi yang terdapat di Pasir Putih Pangandaran, lokasinya tersembunyi di balik hutan Cagar Alam. Untuk sampai ke lokasi ini, Anda harus masuk dari pintu Cagar Alam Pananjung dan berjalan kaki sekitar 10 menit.
“Tapi di spot surfing Batu Mandi tidak direkomendasikan untuk peselancar pemula. Karena ombak di sini terlalu ganas dan bisa membahayakan si peselancar apabila belum terlalu mahir,” kata Asep.
Berita Terkait
Surfing di Pantai Batukaras Pangandaran Diminati Turis Asing
Peselancar asal Pangandaran Raih 2 Prestasi di Event Australia Surfing Word
Pantai Batukaras
Sementara di Pantai Batukaras Pangandaran atau terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, terdapat beberapa spot surfing yang menarik. Bahkan di komunitas peselancar pantai ini bisa dibilang sebagai tampat favorit dibanding dengan spot surfing di Pangandaran lainnya.
Spot surfing di Pantai Batukaras diantaranya di blok Bulak Pendak, Legok Pari dan Karang. Tiga titik spot surfing itu menjadi favorit para peselancar.
Menurut Asep Kartiwa, di blok Bulak Pendak biasa digunakan oleh para peselancar professional. Gelombangnya yang tinggi dan panjang sangat cocok untuk ditaklukan oleh para professional.
Namun, untuk mencapai Bulak Pendak, peselancar harus menggunakan perahu yang banyak disewakan di pantai tersebut.
“Bagi para pemula, Legok Pari adalah tempat yang cocok untuk mulai belajar surfing. Spot surfing ini cukup populer. Karena ombaknya tidak begitu tinggi, sehingga aman untuk mereka yang mulai belajar surfing,” jelas Asep.
Asep mengatakan, bagi peselancar yang ingin mencoba spot surfing di Pantai Batukaras bisa menikmatinya sambil berwisata bersama keluarga. Karena di Pantai Batukaras pun terdapat area berenang yang sangat aman bagi pengunjung.
“Faslitas di Pantai Batukaras juga sangat lengkap, mulai dari penginapan atau hotel, restoran, kafe, rumah makan, transpotasi dan ATM,” imbuhnya.
Kata Asep, terdapat titik spot lainnya di Pantai Batukaras yang menarik untuk dijajal para peselancar. Titik spot itu berada di blok Karang atau warga sekitar menyebutnya kawasan Pantai Sangyangkalang.
“Namun, surfing di blok Karang hanya bisa dilakukan saat air laut sedang mengalami pasang saja. Jika sedang surut, pantai di blok Karang hanya cocok dijadikan sebagai tempat berenang biasa,” katanya.
Sementara itu, rute menuju Pantai Batukaras Pangandaran sangat mudah dan fasilitas jalannya pun sudah baik. Apabila dari Pantai Pangandaran, Anda tinggal bertolak ke arah Kecamatan Parigi.
Apabila sudah sampai di terminal Cijulang, hanya butuh waktu 15 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat. Malah jika menggunakan roda dua bisa ditempuh dalam waktu hanya 10 menit.
Sedangkan waktu tempuh dari Pantai Pangandaran kira-kira memerlukan waktu sekitar 45 menit. Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, baiknya turun di terminal Cijulang dan kemudian naik ojeg untuk menuju Pantai Batukaras.
Pantai Madasari
Di Pantai Madasari hingga Pantai Legok Jawa terdapat beberapa spot surfing yang menjadi incaran peselancar dunia dengan katagori ekstrim atau untuk peselancar profesional. Pasalnya, ombak di kedua pantai itu cukup ganas dan liukan gelombangnya pun terbilang liar.
Meski begitu, kedua pantai ini sudah lama digunakan sebagai spot surfing. Tetapi, harus dipastikan orang yang sudah mahir dan terbiasa berselancar di ombak liar yang cukup ganas.
Bagi peselancar pemula, tidak direkomendasikan. Karena jika kurang lihai dan belum terbiasa menghadapi ombak di laut lepas yang gelombangnya liar, tentu berisiko terseret ombak dan tenggelam. Kecuali didampingi oleh peselancar profesional. Namun itu pun harus dibantu dengan alat keselamatan pelampung.
Pantai Madasari memang belum terlalu terkenal sebagai spot surfing di Pangandaran. Padahal, spot surfing di pantai ini digemari peselancar professional dari berbagai belahan dunia.
Makanya, pada tahun 2016 lalu, di pantai ini digelar kejuaraan surfing internasional yang bertajuk “Rip Curl Gromsearch Seri 2”. Event itu digelar dengan tujuan untuk mengenalkan bahwa di Indonesia ditemukan lagi spot surfing baru yang dikhususkan untuk peselancar professional.
Maka tak heran setelah event itu digelar, pantai ini kerap digunakan berlatih oleh para peselancar professional, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pantai Madasari Pangandaran sudah lama ditetapkan sebagai kawasan objek wisata. Namun, di pantai ini bukan tempatnya berenang. Sebab, pantai ini langsung berhadapan dengan laut lepas atau tidak dilindungi oleh teluk.
Selain itu juga terdapat batu karang yang memang berbahaya bagi orang yang berenang. Kini Pantai Madasari menjadi tujuan untuk wisata camping yang biasa digelar oleh para komunitas motor dan mobil. Beberapa penginapan sudah berdiri di sekitar pantai tersebut. Juga rumah makan sudah banyak pilihan.
Aktivitas wisata di pantai Madasari hanya untuk sekedar menikmati pemandangan alam yang eksotis serta terdapat batu unik berukuran besar yang menjadi ikon pantai tersebut.
Selain itu, kita juga bisa menikmati pemandangan laut yang dimana terdapat pulau-pulau kecil yang terletak beberapa mil dari bibir pantai. Pemandangan sunset di kala matahari terbit pun sangat indah di pantai ini.
Namun sayangnya, jalan alternatif dari Madasari ke Batukaras belum diaspal. Padahal, kalau akses alternatif tersebut sudah jadi, tentu akan mendekatkan wisatawan untuk berwisata di dua tempat yang jaraknya berdekatan.
Untuk saat ini, apabila dari Batukaras menuju Madasari, masih menggunakan akses seperti biasa atau berputar ke jalan nasional yang melewati jalan raya Cijulang-Cimerak.
Sejarah Surfing di Pangandaran
Diperkirakan olahraga surfing atau selancar mulai dikenal di Pangandaran pada sekitar tahun 1990-an. Awalnya wisatawan asing yang mengenalkan olahraga ini. Waktu itu beberapa wisatawan asing terpukau dengan kondisi geografis Pantai Pangandaran yang terhalang teluk.
Apabila pantai terhalang teluk, akan membuat ombak tidak terlalu deras ketika menyapu menuju pantai. Kondisi itu dianggap cocok dan aman untuk bermain surfing yang sekedar hiburan.
Saat wisatawan asing bermain surfing, disaksikan oleh anak-anak pantai setempat. Bagi mereka, olahraga selancar masih terbilang aneh dan sebelumnya belum pernah ada orang yang menjajal ombak Pantai Pangandaran dengan papan selancar.
Kemudian anak-anak pantai meniru dan berguru pada wisatawan asing. Setelah piawai, kemudian mereka hampir setiap hari mengisi waktu santainya dengan menari di atas ombak.
Setelah olahraga surfing berkembang di Pangandaran pada pertengahan tahun 90-an, akhirnya menjadi atraksi wisata bagi wisatawan domestik maupun wistawan asing.
Berkembangnya olahraga surfing di Pangandaran pun semakin menarik wisatawan dari negara-negara Eropa, Australia, Jepang dan Amerika untuk menghabiskan waktu liburannya. Bagi orang bule surfing bukan hanya sekedar olahraga, tetapi sudah menjadi gaya hidup.
Memasuki tahun 2000, olaharaga surfing mulai digemari wisatawan lokal. Peluang itu tidak disia-siakan oleh anak-anak pantai. Kemudian dengan keahliannya, mereka membuka kursus selancar dengan tarif harian, mingguan atau bulanan. Keahlian itupun hingga kini menjadi penghasilan tambahan bagi anak anak pantai.
Di pantai barat Pangandaran terdapat beberapa peselancar yang membuka kursus selancar bagi wisatawan. Wisatawan juga dapat menyewa papan selancar dengan hitungan jam atau hari.
Dari olahraga selancar kemudian berkembang ke permainan Bugi Board atau BUGI. Permainan ini sangat digemari wisatawan lokal sembari berenang di pantai Pangandaran.
Seperti diketahui, pantai barat Pangandaran merupakan arena berenang yang aman bagi wisatawan. Karena pantai ini terhalang teluk cagar alam, sehingga ombak yang menyapu ke pantai tidak terlalu besar.
Di Pangandaran memang tidak semua pantai bisa digunakan sebagai spot surfing. Karena ada beberapa pantai yang penuh dengan batu karang atau pantai yang langsung berhadapan dengan laut lepas. Kondisi itu tentu berbahaya bagi peselancar.
Namun, apabila Palabuhan Samudra Pangandaran yang berada di Pantai Bojongsalawe, Kecamatan Parigi, sudah selesai dibangun, bisa menambah satu lagi spot surfing di Pangandaran. Karena di setiap dermaga terdapat break water yang akan menghasilkan gelombang panjang yang bagus untuk dinikmati peselancar. (Bgj/R2/HR-Online)
Artikel Lainnya Terkait Surfing
Giang ; Potensi Olahraga Surfing di Pangandaran Bagus
Kisah Atlet Surfing asal Pangandaran yang Lolos dari Maut Tsunami Banten