Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Sampah sayuran dan plastik dibiarkan menumpuk di sekitar Pasar Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, tepatnya di area parkir sebelah Selatan pasar. Kondisi itu ditenggarai sudah lama, namun hingga saat ini belum juga tertangani dengan baik.
Pantauan Koran HR di lokasi, Selasa (23/07/2019), sampah sayuran dan plastik yang menumpuk itu tidak pada tempatnya, dan seharusnya segera diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Akibatnya, bau busuk yang menyengat pun tercium di sekitar pasar hingga radius sekitar 100 meter. Hal itu menjadi keluhan oleh para pedagang maupun pembeli, dan warga yang tinggal di sekitar Pasar Langensari.
“Sudah sekitar dua minggu ini sampah disimpan di sini hingga akhirnya menumpuk dan menimbulkan bau yang menyengat, dan jadi banyak lalat,” ujar Tuti, salah seorang pemilik kios yang lokasinya persis di depan tumpukan sampah.
Dia dan pedagang lainnya menyayangkan lambatnya pihak pengelola Pasar Langensari. Dalam hal ini dinas yang mengurusi pasar. Menurut Tuti, sebelumnya para pedagang sudah melaporkan kepada dinas terkait dan segera minta penyelesaian. Namun, sampai sekarang belum ada reaksi sebagai solusinya.
Tuti juga mengungkapkan, bahwa menurut informasinya, sampah sayuran yang menumpuk di area parkir Pasar Langensari ini imbas dari penolakan pihak pengelola TPA Muktisari yang lokasinya berdekatan dengan bangunan SD.
“Ya mungkin ditolaknya juga karena penolakan warga setempat. TPA di sana dekat SD, kalau di TPA terlalu banyak sampah akan mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Atas kondisi ini, dirinya bersama pedagang lain meminta secepatnya sampah tersebut diangkut ke TPA yang bisa menerima. Intinya, para pedagang ingin segera ada solusi untuk penanganan sampah di Pasar Langensari.
Karena jika dibiarkan terlalu lama, selain bau busuk yang menyengat, tumpukan sampah juga tidak enak dipandang mata. “Pada intinya sangat mengganggu aktivitas berdagang lah,” tandasnya Tuti.
Sementara itu, Camat Langensari, Asno Sutarno, saat dikonfirmasi Koran HR via WA-nya, mengaku kalau dirinya mengetahui akan kondisi tumpukan sampah sayuran di lokasi itu atas laporan yang diterimanya dari para pedagang pasar.
“Pihak dinas terkait, baik Perdagangan ataupun Lingkungan Hidup, bisa duduk bersama untuk segera menyelesaikan permasalahan itu,” harapnya.
Mengenai masalahnya apakah karena tak bisanya sampah pasar dibuang ke TPS terdekat atau dari pihak pengelola TPS-nya sendiri tidak bisa menerima sampah pasar, yang jelas, kata Asno, Dinas Lingkungan Hidup punya beban PAD.
“Yang saya tahu, LH ini punya beban PAD dan mungkin terbatasnya anggaran operasional. Jika sampah sayuran terus dibiarkan menumpuk sudah 3 minggu ini, bisa jadi masalah lagi bagi warga sekitar pasar, terlebih jadi tak enak dipandang mata. Jadi solusinya saling koordinasi yang nyaman di tingkat kota. Mudah-mudahan cepat ada solusi. Bila dibiarkan terus gitu, mirislah kita yang ada di wilayah,” tandas Asno.
Hingga berita ini diturunkan, Koran HR belum berhasil mengkonfirmasi Bidang Perdagangan DKUKMP dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar. (Nanks/Koran-HR)