Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Para petani di sejumlah wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, terancam gagal panen. Seperti dialami para petani ada di Lingkungan Gardu, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar.
Lahan sawah tadah hujan yang sudah terlanjur mereka tanami kini mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Tidak adanya dukungan saluran irigasi dan pasokan air mengakibatkan tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik, bahkan sebagian dipenuhi rumput.
Salah seorang petani di Lingkungan Gardu, H. Kohar, mengatakan, areal pesawahan tadah hujan yang ada di wilayahnya itu sudah dua bulan ini mengalami kekeringan. Padahal, belum lama ini dia baru merampungkan masa tanam padi.
“Usia tanaman padi ini baru sebulan setengah, tapi sepertinya bakalan mubah, tidak akan bisa dipanen,” ujar Komar, kepada HR Online, Jum’at (19/07/2019).
Hal serupa juga diungkapkan Ade, Ketua RT. 15/8, yang juga bagian dari anggota Gapoktan di Lingkungan Pintusinga, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar.
“Sudah resiko kalau petani di wilayah sini tidak bisa panen, karena tidak ada air di sawah. Harusnya pemerintah juga ikut andil membuatkan irigasi,” kata Ade, yang mengaku sudah 25 tahun menjabat sebagai Ketua RT di lingkungannya.
Menurutnya, kalau perhitungan tanaman sudah menginjak usia 2 bulan terhitung dari masa tanam, maka untuk masuk ke masa panen tinggal menungu 1,5 bulan lagi. Namun, karena sekarang ini tidak ada air akibat kemarau, ia pun mulai khawatir akan dampak gagal panen yang bakal dialaminya.
“Ya belum tentu bisa panen, pupuk juga nggak jadi disebar, padahal sudah habis biaya banyak untuk ongkos tanam. Jadi untuk sementara ini ya petani di sini hanya nunggu hujan turun,” tukasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)