Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Karang Taruna Desa Langkaplancar, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran punya cara unik untuk menyambut Harui Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang tahun ini berusia 74 tahun, yakni dengan mengadakan lomba ‘ngaleumeung’ atau masak nasi dengan menggunakan bambu.
Selain itu, ada juga lomba ‘ngobeng’ atau menangkap ikan dengan tangan kosong. Lomba dilaksanakan di Cimade, RT 05 RW 06, Dusun Galunggung, Desa Langkaplancar, tepatnya di Sungai Cigugur, Leuwi Urug, Sabtu (27/07/19).
“Lomba ngaleumeung diikuti oleh setiap dusun dengan mengirimkan satu regu yang terdiri dari tiga orang peserta, sementara untuk ngobeng diikuti 10 orang per timnya,” ujar Salim, Ketua Pelaksana Kegiatan.
Kata Salim, tim yang memenangkan ikan terbanyak ditetapkan sebagai pemenang ngobeng. Sementara untuk pemenang masak nasi leumeung akan ditentukan oleh dewan juri yang sudah ditunjuk oleh panitia.
“Tujuan diadakannya perlombaan seperti ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan pemerataan kegiatan, mengingat kegiatan seperti ini, pertama kali dilaksanakan di Cimade,” kata Salim.
Cimade sendiri merupakan Dusun yang terletak di ujung Desa Langkaplancar yang langsung berbatasan dengan Desa Cisarua.
Kepala Dusun Galunggung, Tatang, Mengatakan, diadakanya kegiatan perlombaan memasak nasi leumeung dan ngobeng di Cimade ini membuat masyarakat paham akan arti kebersamaan.
“Kami juga ingin pihak pemerintah tahu akan pentingnya jembatan penghubung antar dua desa, Desa Langkaplancar dan Desa Cisarua, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama para petani penggarap sawah,” terang Tatang.
Apalagi, lanjut Tatang, dengan kehadiran Camat Langkaplancar pada acara tersebut, diharapkan ikut mendorong keinginan masyarakat dalam pembangunan jembatan penyeberangan.
“Dengan adanya Camat Langkaplancari di sini, semoga bisa membantu merealisasikan keinginan masyarakat untuk membangun jembatang penyebrangan atau jembatan gantung penghubung Desa Langkaplancar dan Desa Cisarua,” pungkasnya.
Sementara Camat Langkaplancar, Deni Ramdani, mengatakan, acara sejenis harus rutin diadakan, sebab merupakan pesta rakyat yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
“Saya melihat keceriaan di wajah mereka, mereka dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki dan perempuan ikut andil dalam kegiatan ini,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online)