Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Tingginya harga cabai beberapa minggu ini membuat pedagang kuliner di Kota Banjar makin resah. Pasalnya, selain merupakan kebutuhan pokok bumbu dapur, rasa pedas cabai seringkali menjadi pilihan menu penikmat masakan.
Nina, salah seorang penjual seblak di Kota Banjar mengatakan, naiknya harga cabai akhir-akhir ini sudah mulai terasa dan membuatnya berpikir dua kali, apalagi kalau harga kencur ikut naik. Meski begitu ia tetap memilih menjaga kualitas masakanya.
“Harus gimana lagi, mau nggak mau ya tetep beli namanya juga butuh buat bumbu masak,” ujarnya kepada HR Online, Rabu (16/7/2019).
Hal yang sama juga dirasakan Eyoh, penjual aneka makanan di komplek lembur Balong, Pataruman. Meski harga kebutuhan bumbu dapur dan sayuran tinggi, Ia enggan menaikan harga makanan di warungya.
“Kasihan sama pembeli kalau dinaikin, bisa-bisa malah pada kabur pelangganya. Semoga cepet turun, kan kita masak juga nggak cuman pakai cabai saja,” keluhnya.
Menurut Eyoh, bukan hanya harga cabai saja yang naik di pasaran, beberapa harga sayuran, seperti kangkung dan sayuran lain juga ikut naik.
Sementara itu, berdasarkan pantauan HR Online di pasar Kota Banjar, harga cabai memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Dede, seorang penjual sayur dan bumbu dapur di pasar Kota Banjar mengatakan, sudah satu minggu ini harga cabai rawit mengalami kenaikan, dari mulai Rp.50 ribu sekarang menjadi Rp.70-75 ribu per kilogram di tingkat pengecer dengan kenaikan Rp.5 ribu tiap harinya. Sedangkan untuk cabai hijau besar sekarang kisaran Rp.35-40 ribu per kilogramnya.
“Mungkin lagi musim kemarau, barangnya langka jadi naik terus, semoga saja lekas turun. Kalau naik modal belanjanya juga kan jadi nambah besar,” harap Ibu Dede. (Muhlisin/R6/HR-Online)