Sains, (harapanrakyat.com),- Fenomena gerhana bulan yang baru-baru ini terjadi, oleh sebagian orang dikaitkan dengan pertanda datangnya hari kiamat. Lalu, adakah hubungannya antara gerhana dengan pertanda hari kiamat?
Ramalan Kiamat
Tahun lalu, pada tanggal 27-28 Juli 2018, manusia di belahan dunia menyaksikan gerhana bulan dengan durasi waktu terlama sepanjang abad 21. Durasinya mencapai 1 jam 43 menit. Dalam momen ini, bulan menjadi merah. Fenomena ini kemudian dikenal dengan blood moon.
Walaupun fenomena ini merupakan fenomena astronomi biasa, tapi sebagian orang mengait-ngaitkannya dengan pertanda kiamat. Seorang pemuka agama, Paul Begley, menghubungkan blood moon atau gerhana bulan merah darah dengan 70 tahun berdirinya Israel.
Paul berpendapat, blood moon merupakan nurbuat akhir jaman. Dia menjelaskan, blood moon merupakan pertanda ilahiah mengenai akhir zaman. Menurut dia, ada banyak ramalan mengenai fenomena ini kaitannya dengan akhir zaman.
Namun, beberapa astronom di Badan Anariksa Amerika Serikat (NASA), membantah adanya hubungan antara fenomena alam seperti gerhana bulan tersebut dengan ramalan kiamat. Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan keduanya.
“Ini bukan pertama kalinya, gerhana dituduh jadi pertanda kiamat,” seperti ditukil dari LiveScience.
Lahirnya Anak Setan
Untuk pasangan, mereka dianjurkan tidak melakukan hubungan intim saat gerhana terjadi.
Di negara Eropa, ada keyakinan yang menyebutkan bahwa anak yang dihasilkan dari hubungan suami-istri pada saat gerhana akan membawa malapetaka.
Anak yang dihasilkan dari hubungan saat gerhana akan dijuluki “moon children”. Anak tersebut akan terlahir dengan dirasuki setan jahat.
Tanda Lahir Pada Bayi
Saat gerhana bulan terjadi, perempuan hamil tidak dianjurkan menyentuh perutnya. Kepercayaan terkait larangan menyentuh perut bagi perempuan hamil saat gerhana terjadi diyakini membawa dampak buruk pada fisik bayi.
Sebab jika kepercayaan itu dilanggar, maka bayi yang nanti lahir akan memiliki tanda lahir tertentu. Besar kecil tanda lahir pada bayi bergantung pada sentuhan perut saat gerhana bulan dilakukan.
Anak Terlahir Cacat
Di India, kepercayaan mengenai adanya hubungan antara perempuan hamil dan gerhana juga berlaku. Disana, perempuan yang sedang hamil dilarang keluar rumah saat gerhana terjadi. Termasuk dilarang melihat aktifitas langit secara langsung atau dengan mata telanjang.
Kepercayaan itu menyebutkan, perempuan hamil yang melanggarnya akan melahirkan bayi yang cacat. Bahkan, seorang perempuan, dilansir dari Daily Times, melahirkan bayi dengan jari tidak utuh.
Perempuan ini melanggar larangan menyentuh benda tajam saat ingin memakan apel. Padahal sebelumnya, perempuan ini sudah diperingati untuk tidak menyentuhnya.
Akibat Ulah Iblis
Bangsa Mesopotamia kuno meyakini, gerhana terjadi akibat ulah iblis. Bagi Bangsa Mesopotamia, sinar bulan memiliki arti yang sangat penting. Soalnya, bulan merupakan penunjuk waktu dan pertanian.
Direktur Observatorium Griffith E. C. Krupp, menyebutkan, bangsa Mesopotamia kuno menganggap gerhana sebagai serangan terhadap bulan. Mereka percaya, serangan terhadap bulan tersebut dilakukan oleh tujuh iblis. (Deni/R4/HR-Online)