Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Jijim, salah seorang bekas narapidana atau eks napi Lapas Ciamis mengaku sempat didekati oleh sesama napi pria, ketika dirinya masih mendekam di dalam Lapas.
Fenomena perilaku seks menyimpang di dalam Lapas memang mencuat akhir-akhir ini, pasca kabar adanya sejumlah temuan tersebut di Rutan maupun Lapas di Jawa Barat.
Jijim sendiri ketika ditemui di Dusun Sukasari, Desa Imbanagara Raya, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Kamis (11/7/2019) lalu mengaku dirinya sempat menjalani hukuman di dalam Lapas Kelas IIB Ciamis sekitar 7 tahun karena kasus pelecehan. Jijim kemudian bebas pada tahun 2016 lalu.
Selama menjalani hukuman, Jijim melakukan aktifitas seperti biasa layaknya seorang napi. Mulai makan, mencuci, olahraga, solat berjamaah dan juga ngobrol bersama teman-teman napinya yang lain. Jijim yang memiliki keahlian memijat ini juga sering dipanggil pegawai Lapas yang ingin memanfaatkan keahliannya tersebut.
Cerita berawal ketika Jijim didekati napi pria lainnya di luar kamar. Jijim menyebut namanya May (nama samaran).
“Dulu waktu di dalam (Lapas), sempat ada yang mendekati, memang kalau dilihat dari kondisinya, yang mendekati itu terlihat dari kelakuannya yang rada gemulai. Dia seringkali ngajak saya ngobrol. Untungnya dia kamarnya beda dengan saya,” ujar Jijim.
Jijim menjelaskan, dirinya dengan May ketika masih sama-sama di dalam Lapas hanya sebatas ngobrol saja. Ia mengaku masih normal seperti pria lainnya yang tidak menyukai sesama jenis.
Namun, Jijim mengatakan May sempat mengutarakan kalau dirinya suka dan nyaman ngobrol bersama Jijim. Hal ini pula yang menyebabkan Jijim seringkali disindir oleh napi lainnya, saat sedang berbincang berduaan.
“sempat ada yang nyindir-nyindir saya dengan dia punya hubungan, tapi nggak lah, cuma sebatas ngobrol biasa,” kata Jijim.
May kemudian keluar Lapas Ciamis lebih dulu dibanding Jijim, disusul dengan Jijim beberapa bulan kemudian pada tahun 2016. Setelah sama-sama keluar dari Lapas, Jijim pernah beberapa kali menerima kunjungan May.
“Pas saya keluar itu dia sempat beberapa kali datang ke rumah, ngobrol-ngobrol dan masih bilang suka dan nyaman ngobrol dengan saya. Tapi setahun ini dia sudah tak lagi datang ke rumah,” ucapnya.
Kasus pelecehan yang membuatnya harus masuk Lapas membuat Jijim berusaha menahan kebutuhan biologisnya. Ia mengaku sebagai manusia biasa dirinya pun membutuhkan penyaluran kebutuhan biologis. Namun selama 7 tahun di dalam Lapas IIB Ciamis, Jijim mengaku tak melihat ada perilaku penyimpangan seks seperti di Lapas atau Rutan lainnya.
“Kalau penyimpangan seks saya lihat tidak ada. Kalau yang dialami saya ini memang sempat didekati sama pria, karena memang perilaku orangnya sudah seperti itu sebelum masuk Lapas. Sementara kalau yang lain saya lihat biasa, normal-normal saja,” terangnya.
Jijim menambahkan, kondisi di Lapas Ciamis semua napi berkomunikasi dengan baik. Tidak ada perilaku yang menyimpang, berbeda jauh dengan kabar yang beredar di televisi selama ini.
“Baik sesama napinya maupun sesama petugas semuanya baik, tidak seperti yang ada di berita di TV kayak yang kuat yang berkuasa, nah itu nggak ada kalau di Lapas Ciamis,” ucap eks napi Lapas Ciamis tersebut. (Her2/R7/HR-Online)