Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Salah satu orang tua siswa baru SMKN 1 Ciamis, Imas Badriah, tak bisa menahan haru kala ia mendapatkan bantuan uang dari para dermawan di Ciamis, Selasa (30/7/2019).
Bantuan tersebut diberikan kepada Imas, agar dia dapat melunasi utang Dana Pendidikan Sekolah (DSP) untuk anaknya Amalia Oktaviana yang diterima sekolah di SMKN 1 Ciamis. Sebelumnya, Imas Badriah kelabakan lantaran harus membayar DSP yang mencapai Rp 3 juta lebih ke pihak sekolah.
Meski daftar melalui jalur ekonomi tidak mampu dan sudah melampirkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahan serta Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tetapi pihak sekolah tetap mengharuskan DSP dilunasi tanpa ada keringana, yang ada hanya toleransi untuk membayar cicilan DSP tersebut.
Bantuan dari para dermawan di Ciamis untuk Amalia Oktaviani dan ibunya berasal dari sumbangan sejumlah wartawan di Ciamis, pengusaha, pejabat termasuk Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis yang mengeluarkan bantuan sebesar Rp 2 juta.
Rupanya para Dermawan mengetahui dari berita yang tersebar di media sosial. Hasil penggalangan dana yang dilakukan secara spontan ini berhasil terkumpul sekitar Rp 3 juta.
Amalia sendiri tergolong dari keluarga miskin. Orang tuanya, Imas Badriah adalah janda yang ditinggal suaminya sejak 10 tahun lalu.
“Saya bersyukur. Banyak yang membantu meringankan beban kami. Untuk DSP ini kami sudah membayar sebagian, Rp1,3 juta karena bisa dicicil. Tapi untuk sisanya ditanya kepastian oleh sekolah kapan membayarnya. Saya bingung harus dari mana kalau ini saya tak bisa menjanjikan, penghasilan menjahit hanya cukup untuk keperluan sehari-hari,” ujar Imas, Selasa (30/7/2019).
Kini, Imas mulai merasa lega. Uang pemberian para Dermawan langsung disetorkan ke pihak Komite sekolah. Selain DSP, uang untuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama lima bulan ke depan sudah terbayar.
“Saya sangat berterima kasih kepada semuanya yang telah membantu saya, mudah-mudahan amal baiknya ini mendapat diganti yang lebih besar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN 1 Ciamis Kolonel (Purn) Permana menyebut, DSP tersebut merupakan kesepakatan orang tua dalam rangka membantu sekolah untuk kepentingan pendidikan. Nilainya disamakan supaya tidak ada kesenjangan.
Hanya dia mengaku, dalam forum rapat beberapa waktu lalu membuka keluhan dari orang tua siswa, bila mendapat kesulitan dan masalah, termasuk dalam DSP tersebut.
“Mengapa disamakan (DSP), supaya tidak ada kesenjangan, tapi saya membuka seluas-luasnya kepada siapa pun, orang tua tidak mampu, kalau perlu saya bebaskan biayanya. Tetapi di dalam forum saya tidak bisa mengatakan anda bebas biaya agar tidak ada pembeda,” ungkapnya.
Pihaknya juga meminta maaf atas kekeliruan anak buahnya, yang salah dalam menyampaikan penjelasan tentang DSP kepada keluarga kurang mampu.
“Selaku ketua saya meminta maaf. Saya punya pertimbangan, kalau memang betul-betul tak mampu saya bebaskan. Tapi dalam forum tak bisa menyampaikan itu,” ucapnya.
Lebih lanjut Permana menjelaskan, terkait dengan penerimaan siswa dari jalur ekonomi tidak mampu, itu hanya sebagai pintu masuk ke sekolah. Tapi setelah masuk, ketika ada kesepakatan, maka kedudukan semua siswa sama.
“Itu pintu masuk ke sekolah. Ketika ada kesepakatan, sama kedudukannya, secara formal kita anggap sama. Kalau ada yang tak mampu bicara sama ketua komite. Kalau ada kesulitan apapun sampaikan kepada kami,” tandasnya. (Jujang/R7/HR-Online)