Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata. Sejumlah pedagang hewan qurban dari luar daerah pun kini mulai terlihat turun ke desa-desa di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mencari hewan qurban sesuai pesanan.
Seperti halnya Sigit Nugroho (37), warga Taman Pipitan Indah, Blok A, Serang, Provinsi Banten, yang sengaja dating ke Kota Banjar untuk mencari hewan qurban. Karena, pesanan hewan qurban tahun kemarin pun ia mengambilnya dari salah satu pedagang sapi di Kota Banjar.
“Saya juga mencarinya langsung ke peternak-peternak sapi yang ada Sidareja, dan ke Pasar Pahonjehan, Majenang, Jawa Tengah,” katanya, kepada Koran HR, saat dijumpai di salah satu kandang sapi di wilayah Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Senin (15/07/2019).
Mengenai harga hewan qurban, lanjut Sigit, memang tidak sama dengan harga daging. Tapi pada umumnya sapi yang harganya mahal adalah yang memiliki daging banyak alias gemuk.
“Ada syarat-syarat tertentu layak atau tidaknya hewan tersebut menjadi hewan qurban. Biasanya ada yang memilih hewan qurban karena kegagahannya, postur tubuh sapi yang gemuk atau besar dan tinggi. Makanya ini saya turun dan nyari lagi sedini mungkin, supaya bisa memenuhi pesanan yang bisa memuaskan para pelanggan,” kata Sigit.
Sementara itu, menanggapi arus lalu lintas pengangkut hewan qurban yang sebentar lagi keluar-masuk Kota Banjar, Sekretaris Dinas Pertanian Kota Banjar, Ngadimin, mengatakan, pihaknya tetap mengawasi setiap keluar masuknya hewan ke Kota Banjar, apalagi hewan qurban seperti sapi.
“Karena sapi yang masuk atau keluar dari Kota Banjar akan memasuki Pos Pemeriksaan Hewan yang lokasinya di Jalan Siliwangi, Desa Mekarharja. Meskipun Pos Pemeriksaan Hewan pengelolaannya adalah provinsi, namun akan memberitahukan kepada kita jika ada hewan yang berpenyakit, apalagi yang penyakitnya berpotensi menular kepada manusia,” terangnya, Selasa (16/07/2019).
Namun, untuk pengecekan kesehatan hewan qurban, saat ini memang pihaknya belum menurunkan personil. Pemeriksaan kesehatan pada hewan qurban biasanya akan dilakukan satu minggu menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Kalau tahun kemarin, H-7 kita mulai menurunkan empat dokter hewan untuk mengecek langsung kesehatan hewan qurban di lapangan,” pungkas Ngadimin. (Sugeng/Koran-HR)