Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sebagian pedagang di wilayah Banjarsari, Kabupaten Ciamis, ternyata masih banyak yang percaya tentang mitos hitungan Bulan Hapit atau mitos dalam bulan Jawa. Bahkan saat para pedagang ini sepi pembeli, mereka selalu bersabar.
Ace, pedagang bubur ayam di Pertigaan Cikohkol Banjarsari, ketika ditemui Koran HR, Selasa (23/07/2019), menuturkan, memasuki Bulan Hapit, omset pendapat dari penjualan bubur ayam mengalami penurunan drastis.
“Saya sendiri sudah tidak kaget dengan kondisi seperti ini. Karena kondisi ini memang selalu terjadi setahun sekali. Jika Bulan Hapit, pasti sepi. Makanya ada peribahasa, Bulan Hapit mah Bulan Kajepit,” katanya.
Menurut Ace, sejak dirinya berjualan bubur ayam pada tahun 1987, sudah pasti saat Bulan Hapit akan sepi pembeli.
“Ya begitulah. Jika masuk bulan hapit pasti saja semua pedagang seperti saya mengalami hal yang sama. Sekarang saja, untuk menghabiskan 2,5 kg bubur, saya harus buka dari pukul 04 dini hari sampai pukul 10 pagi. Bahkan kadang tidak habis, padahal biasanya pukul 07 dagangan saya sudah habis dan saya pun bisa pulang,” katanya.
Senada dengan itu, Kokom, penjual kupat tahu, ketika ditemui Koran HR, Selasa (23/07/2019), mengaku tidak kaget saat jualannya sepi pembeli.
“Tidak kaget juga sih, karena hal seperti ini memang selalu terjadi. Mudah-mudahan saja nanti di Bulan Haji bisa normal lagi. Untuk saat ini mah jualan memang sepi. Kadang saya juga pulang dengan dagangan masih tersisa,” terangnya. (Suherman/Koran HR)