Tantangan #AgeChallenge melalui aplikasi FaceApp yang banyak dipakai oleh para pengguna smartphone akhir-akhir ini begitu viral, termasuk di Indonesia.
Seperti diketahui bahwa FaceApp adalah aplikasi yang bisa mengubah foto wajah dengan menggunakan beberapa efek. Salah satu efek yang digemari adalah efek untuk mengubah wajah menjadi kelihatan lebih tua.
Pengguna media sosial pun seolah berlomba-lomba menunjukkan wajah mereka ketika sudah tua, dan memang wajah tua tersebut tampak sangat otentik dan mirip sekali dengan wajah asli.
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (20/07/2019), aplikasi FaceApp adalah aplikasi gratis yang bisa di-download dengan mudah oleh pengguna iOS maupun Android. Diketahui, aplikasi ini dibuat oleh perusahaan dari Rusia, yakni Wireless Lab.
Memang tampak mengasyikan, namun rupanya pengguna harus lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan aplikasi tersebut. Karena, FaceApp bisa saja menyimpan, menyebarkan, bahkan menjual foto pengguna untuk kepentingan komersial, meskipun foto tersebut sudah dihapus.
Berbagai kemungkinan itu tertuang dalam persetujuan serta ketentuan pemakaian dari FaceApp. Memang biasanya bagian tersebut jarang dibaca lantaran pengguna rata-rata cenderung buru-buru menekan tombol agree.
Tepat di bagian ketentuan user content, FaceApp menyebutkan, “Anda memiliki semua hak konten. Selanjutnya, FaceApp tidak mengklaim kepemilikan konten pengguna yang diposting melalui layanan.”
Kalimat yang dituliskan itu terdengar seolah melindungi konten-konten milik pengguna. Tetapi, yang perlu kamu perhatikan adalah pada awal ketentuan, “Kecuali untuk lisensi yang Anda berikan di bawah ini.”
Kemudian, pada bagian berikutnya aplikasi FaceApp juga menjelaskan bahwa lisensi yang dimaksud itu adalah berupa lisensi penuh yang tidak dapat dibatalkan. Artinya, dengan memakai FaceApp, kamu akan sepenuhnya menyerahkan hak atas foto kamu yang dihasilkan melalui aplikasi tersebut kepada pihak developer.
Setelah mempunyai hak penuh atas foto kamu, maka FaceApp berhak melakukan apa saja dengan materi tersebut, termasuk menyebarkan atau menggunakannya untuk kepentingan komersial tanpa perlu meminta izin atau memberikan kompensasi kepada kamu.
Bukan hanya itu, aplikasi FaceApp juga bisa tetap menyimpan foto di server walaupun kamu sudah menghapusnya dari smartphone. Pihak developer berdalih kalau hal itu dilakukan untuk memenuhi “kewajiban hukum” tertentu.
Namun, tidak dijelaskan kewajiban hukum apa dan hukum di negara mana yang dimaksud. Dilansir TechCrunh, Jum’at (19/07/2019), aplikasi FaceApp mendapat kritikan tajam mengenai privasi para penggunanya. Karena muncul dugaan jika identitas para pengguna dikirim ke Rusia. Bahkan isu tersebut kini akan diselidiki oleh FBI dan Komisi Perdagangan AS (FTC).
Nah, masih mau menggunakan aplikasi FaceApp? Jangan kaget jika foto kamu nanti disebarkan atau muncul di sebuah reklame tanpa pemberitahuan terlebih dahulu maupun kompensasi. (Eva/R3/HR-Online)