Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Mengantisipasi adanya perilaku seks menyimpang para narapidana, Lapas Kelas IIB Ciamis terus meningkatkan pembinaan kerohanian dan ibadah keagamaan serta kegiatan sosial kepada warga binaan di Lapas Kelas IIB.
Kepala Lapas Kelas IIB Ciamis, Fajar Nur Cahyono, mengatakan, ramai beredar pemberitaan di Media terkait adanya penyimpangan seksual yang dilakukan oleh warga binaan dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Barat.
Maka dalam menyikapi masalah tersebut, Lapas Kelas IIB Ciamis telah mengantisipasi dengan meningkatkan pembinaan kerohanian dan ibadah keagamaan.
“Selama saya menjabat di sini (Lapas Ciamis), alhamdulilah belum pernah mendapatkan adanya seks menyimpang kepada warga binaan. Karena, kami sering melakukan pembinaan kerohaniaan, keagamaan, kemandirian serta keterampilan sebagai upaya mencegah terjadinya seks menyimpang kepada warga binaan,” ujar Fajar.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan pembinaan ini tentunya membuat warga binaan akan berpikir lain, mereka berpikir akan ibadah, bisa berfikir positif bukan negatif.
“Bahkan kita telah membuat jadwal, seperti senam per kamar atau per blok, kemudian ada jadwal Futsal, Volly, dan tenis meja, hal itu bisa membuat mereka menghindari pikiran-pikiran negatif,” ungkapnya.
Selain itu kata Fajar, dalam upaya mencegah terjadinya perilaku seks menyimpang, Lapas Ciamis membuka selebar-lebarnya untuk kunjungan keluarga dalam arti sesuai SOP, itu dibuka setiap hari dari mulai hari Senin sampai Jumat dari pukul 09:00 WIB pagi sampai pukul 14:00 WIB sore.
“Warga binaan kita perlakukan sebagai manusia, keluarga mereka juga sebagai keluarga kita. Namun, tentu adanya batas toleransi, batas-batas mana seandainya melanggar aturan-aturan yang berlaku di Lapas, maka akan kami tindak sesuai aturan SOP,” tegasnya.
Lebih lanjut Fajar menyebut, Lapas Ciamis diisi sebanyak 322 warga binaan, warga binaan Laki-Laki sebanyak 320 orang dan warga binaan wanita sebanyak 12 orang.
“Kapasitas (daya muat) di Lapas Ciamis itu memang hanya sebanyak 140 orang, tapi karena adanya penitipan dari Lapas daerah lain sehingga sekarang hampir overload,” tandasnya. (Jujang/R7/HR-Online)