Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari, mengajak keluarga besar Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, untuk mewujudkan 5 nilai budaya kerja, yakni integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab, dan keteladanan. Juga mempererat silaturahmi diantara pegawai di lingkungan Kemenag.
Hal itu dikatakan Adang dalam sambutannya saat menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan oleh Kemenag Kabupaten Pangandaran di gedung Islamic Center Cijulang, Rabu (19/06/2019).
Dalam kesempatan itu, selain mengajak keluarga besar Kemenag untuk mewujudkan 5 nilai budaya kerja, Adang juga mengatakan bahwa masih banyak persoalan di Kabupaten Pangandaran ini yang harus terus dibenahi dan diselesaikan. Untuk itu, komitmen dan gotong-royong dari para pegawai harus terus ditingkatkan.
“Kita maklumi bersama masih banyak permasalahan di Kabupaten Pangandaran yang harus kita hadapi. Salah satunya harus memperkuat komitmen aparatur Kementerian Agama terhadap integritas, etos kerja, dan gotong-royong di era revolusi mental sekarang ini,” tegasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, lanjut Adang, Kementerian Agama telah melakukan percepatan reformasi birokrasi yang menghasilkan peningkatan kinerja cukup signifikan.
Kemenag Pangandaran telah menerapkan audit kinerja, meningkatkan akuntabilitas publik, menata kedisiplinan pegawai, mencegah potensi terjadinya korupsi, serta mengembangkan pelayanan berbasis teknologi informasi.
“Seiring dengan itu, saya mengajak keluarga besar Kemenag Pangandaran untuk mewujudkan lima nilai budaya kerja Kemenag, yaitu integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab, dan keteladanan. Untuk itu, marilah menjadi pelaku dan inspirator perubahan kearah perbaikan untuk Kabupaten Pangandaran,” tandas Adang.
Dalam acara tersebut tampak hadir Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupetan Pangandaran, H. Tatang Mulyana, Kepala Kemenag Kabupaten Pangandaran, H. Cece Hidayat, Ketua MUI Pangandaran, Kabag Humas serta Kabag Kesra Kabupaten Pangandaran.
Hadir pula guru-guru madrasah, ormas Islam, Kepala KUA, tokoh agama, para kepala sekolah madrasah negeri/swasta, pengawas sekolah, pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Pangandaran, serta perwakilan dari Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Pangandaran. (Madlani/R3/HR-Online)