Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Inspeksi mendadak (sidak) dari Auditor Muda Inspektorat Jenderal (Irjen) wilayah 1 Jawa Barat Kemenag RI dilakukan di lingkup ASN Kemenag Pangandaran. Sejumlah ASN dari mulai Kepala Sekolah Madrasah, TU, penghulu, kepala KUA, sampai Pegawai kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran diperiksa kehadirannya.
Pada Inspeksi tersebut, Irjen wilayah I Jawa Barat, Priambodo menilai kehadiran ASN di lingkup Kemenag Pangandaran cukup bagus dan memuaskan. Hal tersebut dilihat dari kehadiran 100 persen ASN Kemenag Pangandaran pada hari pertama kerja usai libur lebaran 2019, Senin (10/6/2019).
Auditor Muda Inspektorat Jenderal (Irjen) Wilayah I Jabar Kemenag, Priambodo, mengatakan, dirinya ditugaskan untuk melakukan sidak ASN di lingkup Kantor Kemenag Kabupaten Pangandaran. Hal tersebut dilakukan mengingat hari ini, Senin (10/6/2019), merupakan hari pertama kerja setelah libur lebaran 2019 usai.
Selain itu, kehadiran ASN pada 1 Juni 2019 lalu juga diperiksa, mengingat saat itu ada instruksi ASN yang sudah libur cuti bersama, namun wajib mengikuti upacara Peringatan Hari Pancasila yang bisa dilakukan di mana saja.
“Kita melakukan Sidak ASN di lingkup Kantor Kemenag Pangandaran, dan hasilnya cukup bagus. Kita juga fokus pada CPNS yang baru menerima SK pengangkatan. Saya ancam yang tidak masuk kerja habis kalian, dan di lapangan semua hadir. Hanya yang CPNS guru yang mengikuti kalender pendidikan yang masih libur,” jelas Priambodo saat diwawancara HR Online di ruang kerja Kepala Kantor Kemenag Pangandaran, Senin (10/6/2019).
Lebih lanjut Priambodo mengatakan, Sidak dilihat pada saat kehadiran tanggal 1 Juni 2019 saat upacara peringatan Hari Pancasila dan 10 Juni 2019 yang merupakan hari pertama kerja sesuai aturan Permen PAN RB.
“ASN guru mengikuti kalender pendidikan, untuk petugas penghulu di KUA dan pegawai Kemenag Pangandaran tingkat kedisiplinan serta tanggung jawab sebagai ASN sudah bagus, tinggal harapannya ke depan harus lebih baik lagi dari hasil Sidak tahun ini,” kata Priambodo
Hasil Sidak sendiri, kata Priambodo, sudah dilaporkan dan diserahkan langsung ke BKN. Menurutnya, Kabupaten Pangandaran merupakan Kabupaten di Jawa Barat yang pertama menyelesaikan laporannya dan menyerahkannya pada BKN.
Dalam Sidak tersebut, Priambodo menyebutkan dirinya mengambil 50 persen untuk sampel kehadiran. Namun, yang mengejutkan, kata Priambodo, justru semua pegawai ASN Kantor Urusan Agama (KUA) dan pegawai Kantor kemenag Pangandaran hadir 100 persen.
“Saya tidak menemukan hal yang kurang bagus terhadap tingkat kehadiran ASN lingkup Kemenag Pangandaran, sangat bagus, disiplin dan tanggungjawab. Mungkin berkat pembinaan yang rutin dari Kepala Kemenag, sangat bagus,” pungkas Priambodo.
Sementara Kepala Kemenag Pangandaran, H. Cece Hidayat, mengatakan tidak mudah dalam meningkatkan kesadaran kinerja para ASN di wilayah kerjanya. Namun pihaknya berupaya agar para ASN Kemenag Pangandaran memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam kinerjanya, misalnya dengan datang tepat waktu maupun pulang tepat waktu.
“Alhamdulilah kita cek pada tanggal 31 Mei bulan kemarin dari data kehadiran tidak ada yang bolos, meskipun tanggal akhir bulan tersebut merupakan tanggal terjepit pada saat menjelang masa libur Idulfitri 1440 H,” jelas Cece Hidayat.
Begitu juga pada Senin, 10 Juni 2019 yang merupakan hari pertama kerja usai libur lebaran 2019, ASN Kemenag Pangandaran tidak ada yang bolos. Hal tersebut dibuktikan dari hasil pemeriksaan Sidak Inspektorat Jenderal RI wilayah Jabar 1 tidak menemukan ASN yang tidak masuk kerja.
“Mereka sadar pada tugasnya sebagai ASN di lingkup Kemenag Pangandaran, tidak dengan paksaan tetapi dengan kesadaran diri mereka,” kata Cece Hidayat.
Cece menambahkan, ASN di wilayahnya ada sekitar 300 pegawai, mayoritas adalah guru. Sementara aparatur Kamenag sendiri berjumlah di bawah 100 orang. Petugas KUA hanya 60 orang, sedangkan 2000 pegawai Kemenag lainnya merupakan pegawai non PNS atau honorer.
“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang dengan perkembangan masyarakat Pangandaran yang sangat meningkat, kita akan lebih berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik lagi. Kendati sekarang saya khawatir akan pelayanan kita kepada masyarakat berkurang, mengingat pegawai di kantor Kemenag Pangandaran hanya di bawah 16 orang, sementara sisanya mereka adalah tenaga honorer,” jelas Cece Hidayat.
Menurut Cece, pihaknya dibantu 23 orang Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) yang terdiri dari 16 orang guru, 4 penghulu dan 3 orang pegawai yang belum mendapatkan SK penempatan.
“Diharapkan untuk tahun depan CPNS di wilayah kerja Kamenag bisa ditambah jumlah ASN-nya. Sehingga pelayanan kepada masyarakat terlayani dengan baik, mengingat idealnya pegawai di Kemenag itu minimalnya 50 orang,” pungkas Cece Hidayat. (Madlani/R7/HR-Online)