Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Warga sekitar proyek Bendungan Leuwi Keris sungai Citanduy di Desa Handapherang dan Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, beberapa kali menangkap ular jenis pyton atau sanca.
Ular dengan ukuran panjang dan besar tersebut kerap masuk ke pemukiman warga, sehingga terpaksa ditangkap agar tidak membahayakan.
Badar Ismail (40) warga Dusun Guha, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis menyebut, semenjak proyek Bendungan Leuwi Keris dimulai, banyak hewan melata yang masuk ke pemukiman warga seperti ular dan biawak.
“Wajar saja, ekosistem hewan yang biasa berada di Sungai Citanduy terganggu, sehingga mereka naik ke pemukiman warga,” ujarnya.
Kata dia, sudah beberapa kali warga menangkap ular sanca karena berkeliaran di lingkungan masyarakat. Terakhir warga menangkap pada malam Jumat (6/6/2019).
Ular Sanca dengan panjang 3 meter dengan berat sekitar 10 kg ditangkap warga saat hendak pergi ke kolam ikan.
“Karena takut membahayakan keselamatan warga dan hewan ternak warga, terpaksa ditangkap,” jelasnya.
Ular yang ditangkap tidak lantas dijual, tapi dipelihara oleh warga. “Ada warga yang suka pelihara ular, ya kita berikan saja,” katanya.
Senada warga lainnya Apit (25) mengatakan, dirinya sempat menangkap ular sanca di dekat Posyandu Dusun Guha awal Ramadan lalu.
“Setelah ditangkap ularnya tidak mau makan, kita lepas liarkan lagi ke alam yang memang masih hutan belantara,” tandasnya.(Jujang/R7/HR online)