Pengguna Windows diimbau menggunakan versi terbaru Windows guna menghindari kejahatan siber. Peringatan yang dikeluarkan badan keamanan AS (NSA) tersebut sebagai langkah agar pengguna tetap aman dari serangan kejahatan siber.
Dilansir dari laman Thehill, NSA mengungkapkan peretas memanfaatkan celah BlueKeep untuk melakukan serangan yang bisa mematikan sistem, seperti dengan ransomware serta mengunci sistem. Sehingga, dari serangan pengguna tidak bisa lagi mengakses data di dalamnya.
Meskipun Microsoft telah merilis tambalan untuk celah BlueKeep ini pada 14 Mei 2019 lalu, namun masih banyak pengguna yang belum melakukan pembaharuan sistem.
Diketahui, produk Microsoft Windows yang rentan terkena serangan di antaranya Windows XP, Windows 7, Windows Vista, Windows Server 2003 dan 2008, serta Windows Server 2008 R2. Adapun yang diklaim paling aman adalah Windows 10 yang sudah mendapatkan perlindungan tersendiri dari serangan kejahatan siber.
Windows 10 merupakan sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh Microsoft dan dikenalkan ke publik pada 30 September 2015 lalu. Sementara itu, OS ini dirilis pada 29 Juli 2015 dan November 2015. (Muhafid/R6/HR-Online)