Terkait perkara perselisihan hasil Pilpres 2019, Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, meyakini, para Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), sebagai negarawan akan bekerja dengan penuh arif dan bijak atas nama Tuhan yang Maha Kuasa.
Agun menuturkan, para Hakim MK akan memutuskan berdasarkan hukum yang berideologikan Pancasila, sebagai pandangan hidup, jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Juga berdasarkan konstitusi/ UUD 1945, Undang-Undang MK dan Hukum Acara yang berlaku. Dengan kata lain, menegakkan hukum berdasarkan hukum.
“Mari kita dukung dan doakan, semoga Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa, memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam memutus perkara perselisihan hasil Pilpres 2019,” kata Agun.
Pada kesempatan itu, Agun menyadari bahwa para pendiri negara dan pejuang bangsa, bertekad kuat pasca Indonesia merdeka, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi 1945. Tegaknya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saat ini tantangannya bukan lebih ringan menghadapi derasnya ideologi trans nasional dan pertarungan kekuatan ekonomi global. Untuk itu, dibutuhkan konsistensi dan soliditas nasional,” katanya.
Menurut Agun, problematika perbedaan diantara segenap bangsa atas dasar SARA harusnya sudah selesai. Pada era kebebasan, keterbukaan yang ditopang kemajuan tehnologi informasi, harus fokus memajukan prinsip-prinsip HAM, Demokrasi, Supremasi Hukum dan Keberlangsungan SDA dan Lingkungan.
“Ini untuk keadilan, kesejahteraan, kemakmuran dan keberlangsungan generasi berikutnya. Mari kita ciptakan iklim yang semakin kondusif, melalui semangat persatuan dan kesatuan, keteladanan dan sikap kenegarawanan,” katanya.
Lebih lanjut, Agun menambahkan, kekuatan, kemajuan dan pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan stabilitas sosial, politik, pertahanan dan keamanan. Pasalnya, masih banyak dan tidak ringan tantangan yang harus dihadapi pemerintah, negara dan bangsa dalam kondisi kekinian, baik di dalam maupun luar negeri.
“Hanya dengan optimisme dan semangat persatuan dalam keragaman, di bawah naungan Pancasila sebagi Ideologi Negara, kita dapat menghadapinya dan meraih sukses menjadi Negara terdepan, maju, modern yang demokratis, adil dan makmur,” pungkasnya. (Deni/R4/HR-Online)