Berita Banjar (harapanrakyat.com),- SMKN 3 Kota Banjar mengadakan program Siswa Belajar di Pesantren Ramadan (Smartren). Smartren merupakan program dari Provinsi Jawa Barat yang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan keagamaan.
Smartren ini diikuti ratusan siswa dari kelas X dan XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) yang ada di Kota Banjar ini.
Ratusan siswa yang mengikuti Smartren tersebut dibagi di dua lokasi, yaitu di Pondok Pesantren (Ponpes) Arriyadloh Assanusiyyah dan Ponpes Nurul Iman Az-Zahra, Desa Langensari, Kota Banjar.
Pelaksanaan Smartren di SMKN 3 Banjar ini dimulai tanggal 20 Mei 2019 dan akan berakhir pada tanggal 29 Mei 2019 nanti.
Kepala SMKN 3 Kota Banjar, Drs. Maryuanda, mengatakan, program Smartren merupakan program yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat No.978.3/8907-Set Disdik/2019 Tentang Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti di Pesantren Ramadan (Smartren) 1440 H / 2019 M untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Smartren boleh dilakukan di Pondok Pesantren atau bisa bertempat di sekolah. Untuk di SMKN 3 Kota Banjar ini sendiri model Smartren yang dipilih itu yang digelar di Pondok Pesantren. Karena itu kami melaksanakan Smartren ini di dua lokasi Pondok Pesantren,” ucapnya, kepada HR Online, Kamis (23/05/2019).
Menurutnya, dengan jumlah siswa kelas X dan XI yang cukup banyak, maka pelaksanaannya pun diatur bergantian. Artinya setiap siswa cukup mengikuti Smartren atau berada di Pesantren selama 3 hari 2 malam, sebagaimana kewajiban yang diatur dalam Pergub.
“Selama Smartren itu siswa mendapatkan sejumlah materi seperti Akidah-Akhlak, Alqur’an-Hadist, Fiqih, Tarikh, Islam Rahmatan Lil alamiin. Tentunya Smartren bulan Ramadan ini pula, siswa Salat wajib lima waktu berjamaah, Rawatib, Dhuha, Tarawih berjamaah, Kajian Kitab, Tadarus Alqur’an serta Itikaf,” terangnya.
Tujuan Smartren sendiri, kata dia, untuk meningkatkan wawasan keagamaan dan praktik keagamaan Islam, sekaligus upaya pencapaian visi misi Jabar Juara Lahir Batin.
“Jadi setelah mengikuti Smartren, siswa diharapkan memiliki perilaku 3 T yaitu Ta’lim atau pembelajar, Tadrib atau pembiasaan, dan Ta’zhim atau santun,” pungkasnya. (Nanks/R7/HR-Online)