Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Satgas pangan Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kota Banjar, Jum’at (3/5/2019). Sidak yang dilakukan menjelang Ramadhan itu untuk mengecek keamanan produk makanan, dari kandungan berbahaya seperti formalin, boraks atau zat pengawe lainnya.
Petugas satgas pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, TNI, dan Polri ini, langsung melakukan tes kandungan zat pengawet.
Tes kandungan zat pengawet berbahaya ini pun dilakukan pada semua makanan basah, seperti tahu, ayam potong, bakso, mie basah, dan ikan asin.
“Dari hasil tes tersebut semuanya negatif,” ujar dr Ika dari Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Selain melakukan tes kandungan zat berbahaya, petugas satgas pangan juga lakukan sidak harga sejumlah bahan pokok, menjelang bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
Dalam sidak yang dilakukan satgas pangan, sejumlah bumbu dapur mengalami kenaikan cukup tinggi, terutama pada bawang putih yang kini dijual Rp 50.000 per kilogram dari harga semula Rp 17.000.
Sementara bawang merah, cabai hijau, cabai merah, dan cabai rawit juga mengalami kenaikan harga, kisaran antara 10 sampai 20 persen.
“Kenaikan harga bumbu dapur ini karena pasokan barang yang langka dari daerah pemasok (Wonosobo),” ujar Didi Sutardi (57) pedagang sayuran pasar Banjar.
Hal yang sama dikatakan Inan (48) pedagang sayuran lainnya. Menurutnya, selain pasokan barang yang langka, juga kenaikan harga bumbu dapur ini pun dampak dari cuaca buruk di daerah-daerah pemasok.
Kenaikan harga dipastikan akan terus naik terutama mendekati lebaran nanti. Hal itu disebabkan karena kelangkaan barang dan permintaan yang tinggi.
“Harga bumbu dapur naik karena permintaan yang tinggi namun pasokan berkurang. Kenaikan harga sudah biasa, apalagi nanti menjelang lebaran kenaikan harga bisa mencapai 50 persen,” katanya. (Hermanto/R5/HR-Online)