Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemkot Banjar optimis harga dan pasokan pangan strategis aman terkendali menjelang Ramadhan hingga Lebaran mendatang. Berdasarkan catatan yang ada pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar, ketersediaan beras untuk saat ini mencapai 12.822 ton.
“Untuk beras, saat ini ketersedian 12.822 ton. Ini sudah sangat cukup stocknya, bahkan surplus 6.210 ton untuk 3 bulan 20 hari ke depan. Jadi, dipastikan aman dan terkendali menjelang Ramadhan hingga Lebaran nanti,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar, H. Aswin, melalui Kabid. Ketahanan Pangan, Nanan Rohanan, kepada HR, Selasa (30/04/2019).
Lebih lanjut Nanan menjelaskan, ketersediaan beras sebanyak 12.822 ton itu atas produksi padi gabah periode Januari-April 2019 sebesar 20.357 ton. Kebutuhan beras dalam sebulan dikalkulasikan per orangnya 8,1 kilogram, dikali jumlah penduduk Kota Banjar 204.100 jiwa, sehingga beras yang dibutuhkan sebanyak 1.653 ton.
Jadi, untuk 4 bulan kebutuhannya mencapai 6.612 ton, sehingga ada surplus 6.210 ton untuk 4 bulan 20 hari kedepan. Surplus itu diperoleh dari selisih antara ketersedian 12.822 ton dengan kebutuhan beras 6.612 ton.
Dengan demikian, pihaknya memprediksi pada bulan Mei dan Juni beberapa komoditi bahan pokok tidak akan mengalami kenaikan yang besar. Hal ini disebabkan suplai dari produksi bahan pokok di sekitar Banjar melebihi kebutuhan yang dikonsumsi langsung masyarakat, termasuk untuk kebutuhan non konsumsi seperti industri.
“Jadi, pasokan pangan baik dari segi ketersedian maupun harga pangan relatif aman dan terkendali. Contoh harga beras kini sedang turun, untuk beras jenis medium harganya 8.500 per kilogram,” terangnya.
Nanan juga mengatakan, atas cukup melimpahnya ketersedian beras di Kota Banjar, sejumlah Toko Tani Indonesia (TTI) dari kelompok pelaksana Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) di Kota Banjar, saat ini pun mampu melakukan pengiriman beras ke TTI Centre Jakarta.
“Belum lama ini kelompok pelaksana PUPM di Kota Banjar mengirim beras ke TTIC Jakarta sebanyak 8.100 kilogram. Itu dilakukan dalam rangka membantu stabilitasi harga beras dan sebagai kewajiban dari kelompok program tersebut,” kata Nanan.
Untuk mengetahui ketersedian beras di Gudang Bulog, HR mencoba mengkonfirmasi Waka Bulog Kabupaten Ciamis, Yeti, melalui sambungan WhatsApp-nya. Namun, hingga berita ini diturunkan pejabat Bulog tersebut belum memberikan keterangannya.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Banjar, Arif, saat dihubungi HR terkait ketersediaan beras, menyatakan bahwa stok beras di gudangnya aman untuk 5 bulan ke depan.
“Untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran sangat mencukupi. Insya Allah stock dan stabilitas harga terjaga, terlebih kami pun terus melakukan penyerapan beras ke petani,” singkatnya. (Nanks/Koran HR)