Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Berbagai cara dilakukan warga saat menunggu waktu berbuka puasa atau biasa disebut “ngabuburit” di bulan Ramadhan. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah remaja yang tergabung dalam Kendanger’s Yudha Sakti.
Sejumlah remaja tersebut berkumpul untuk berlatih rampak kendang di basecamp Kendanger’s Yudha Sakti, Jalan Dewi Sartika, Lingkungan Parunglesang, Kota Banjar. Mereka melakukan rampak kendang dengan penuh semangat, ditambah dengan pukulan telapak tangan yang serempak sehingga menghasilkan irama musik yang dinamis.
Ketua Kendanger’s Yudha Sakti, Abud Jaenal Abudin, mengatakan, melalui rampak kendang, dirinya ingin mempersatukan seniman-seniman yang ada di Kota Banjar. Karena menurutnya, rampak kendang memiliki filosofi yakni satu jenis alat musik yang dimainkan secara bersama-sama dengan tempo dan irama yang sama, sehingga bisa menghasilkan musik ritmis yang indah.
“Begitu pun dengan seniman, jika kita tetap bersatu dan tetap satu irama serta satu tujuan, maka akan menghasilkan sesuatu yang maksimal dan memuaskan. Maka dari itu, melalui rampak kendang kami ingin mempersatukan seniman yang ada di Kota Banjar,” ujarnya, kepada Koran HR, Senin (20/05/2019) sore.
Dia juga mengatakan, bahwa latihan rampak kendang ini dilakukan seminggu tiga kali. Tujuannya untuk mengasah bakat dan skill yang dimiliki oleh anggotanya. “Supaya tidak jenuh, kami latihan seminggu tiga kali,” imbuhnya.
Saat ini Komunitas Kendanger’s Yudha Sakti sudah memiliki anggota lebih dari 200 orang. Mereka bukan hanya dari Kota Banjar saja, tapi dari Ciamis dan Cilacap pun bergabung ke komunitas yang berdiri pada tahun 2018 lalu. “Anggota kami rata-rata masih muda, bahkan yang masih sekolah pun ada,” terang Abud.
Sementara itu, salah satu anggota Kendanger’s Yudha Sakti, Gian Permana (17), mengaku sangat senang bisa bergabung dengan komunitas ini. Selain hobi, ia pun dapat mengasah skill dari latihan rampak kendang.
“Hobi saya main kendang, dan saya sangat senang bisa bergabung di komunitas ini, karena bisa mendapat ilmu bermain kendang dari senior-senior yang ada di Komunitas Kendanger’s Yudha Sakti ini,” ucap Gian.
Hal yang sama diungkapkan Acep, anggota kendanger’s lainnya. Menurut dia, selain dapat mengasah skill bermain kendang, di komunitas ini pun dirinya bisa menjalin tali silaturahmi dengan sesama anggota.
Sambutan positif pun datang dari Aang (59), warga Parunglesang. Menurutnya, dengan adanya komunitas Kendanger’s ini, para remaja yang memiliki bakat dan skill bermain kendang bisa menjadi terarah. “Intinya, para remaja bisa bergaul dalam hal positif dan dijauhkan dari pergaulan negatif,” tandas Aang.
Usai melakukan latihan rampak kendang, para anggota kendanger’s ini selanjutnya melakukan aksi bagi-bagi takjil gratis kepada setiap pengendara yang melintas di depan Basecamp Kendanger’s Yudha Sakti. (Hermanto/Koran HR)