Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kominfo resmi meluncurkan gerakan UMKM Go Online 2019 di Kabupaten Pangandaran, Selasa (09/04/2019). Sebelumnya gerakan tersebut diluncurkan di Jakarta pada Maret lalu.
Menteri Kominfo RI, Rudiantara, bahwa pemerintah bersama kementrian dan marketplace membantu para pedagang untuk membuka toko baru melalui internet, dengan cara mendaftar ke marketplace.
“Kalau dulu, masyarakat harus datang ke kantor pemerintah, kini sebaliknya pemerintah yang datang ke tengah-tengah masyarakat untuk melayani keperluan masyarakat,” jelas Rudiantara.
Dalam kegiatan yang berbentuk grebeg pasar tersebut, lanjut Rudiantara, merupakan kepedulian pemerintah kepada masyarakat untuk membantu mendaftarkan pelaku UMKM, mendampingi pedagang agar mahir dalam jualan online.
“Dikarenakan saat ini masih banyak pelaku UMKM yang menggunakan cara-cara konvensional dalam melakukan penjualan produk, dan para pelaku UMKM tersebut belum menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Padahal ini sangat berguna untuk meningkatkan omzet penjualan,” kata Rudiantara lagi.
Padahal, kata ia, Indonesia merupakan pasar besar di Asia yang memiliki peluang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Menurutnya, UMKM menjadi salah satu tulang punggung negara untuk meningkatkan perekonomian nasional. Pemantapan sektor ekonomi digital akan memainkan peranan penting bagi Indonesia di era teknologi saat ini.
“Teknologi internet sudah masuk ke segala aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pembelian produk kebutuhan sehari-hari, transportasi, transaksi perbankan, jasa pengiriman, pembayaran tagihan, dan lain-lain. Oleh karena itu, para pelaku UMKM harus beradaptasi atas perubahan tersebut dengan cara go online,” pungkas Menteri Rudiantara.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM kabupaten Pangandaran, Tedi Garnida, mengatakan, kini UMKM Go Online juga akan hadir ke 6 pasar di Kabupaten Pangandaran, mulai tanggal 9-23 April 2019.
“Adapun pasar yang akan didatangi, seperti Pasar Pananjung, Pusat Belanja Nanjungsari, Pasar Karangpawitan, Pusat Belanja Nanjung Endah, Pasar Parigi, dan Pusat Belanja Nanjung Asri,” jelas Tedi Garnida.
Dalam kesempatan ini, kata ia, pedagang pasar dan UMKM di Pangandaran akan dibantu oleh Pandu Digital, yaitu para relawan TIK yang siap sedia memberikan penjelasan mengenai jualan online ini dan membantu untuk membuka toko online saat itu juga.
Melalui program UMKM Go Online, Tedi menambahkan, pedagang akan memiliki dua kios sekaligus, yakni satu kios offline di pasar sebagai tempat berjualan sehari-hari, dan satu kios online berada di marketplace. Kios jualan online memberi keuntungan karena mampu memperluas pasar tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa lahan. Selain itu, kios online dapat dipantau melalui smartphone di genggaman, dapat bertransaksi dengan cepat, efektif, dan efisien.
Diketahui, Gerakan UMKM Go Online 2019 merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2018 lalu. Kemenkominfo menggandeng beberapa pihak untuk menjalankan Gerakan UMKM Go Online 2019, mulai dari Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), pihak perbankan, hingga marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Bibli, Lazada, Blanja.com, Go-Food, Grab Food dan sebagainya.
Selain itu Kemenkominfo menggandeng para pelaku pembayaran digital seperti OVO, Go-Pay, LinkAja, DANA, QRen (Telkom), hingga Visionet. (Mad/Koran HR)