Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Rumah milik warga di Dusun Limusagung, RT 01 RW 06, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, diterjang longsor. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin malam (08/04/2019), atau sekitar pukul 23.15 WIB.
Menurut keterangan warga, musibah longsor itu mengakibatkan dinding bagian dapur rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah. Selain itu, dua rumah warga lainnya kini kondisinya terancam.
Kepala Desa Payungagung, Ohing Solihin, ketika dihubungi Koran HR melalui telepon selulernya, Selasa (09/04/2019), mengatakan, hujan deras yang terjadi sore hingga malam hari mengakibatkan tanah tebing di sekitar pemukiman warga longsor.
Material tanah longsor, kata Ohing, menerjang satu rumah warga diterjang longsor hingga mengalami kerusakan. Sedangkan dua rumah lainnya, kini terancam. Rumah yang mengalami kerusakan parah adalah milik Tata. Sedangkan dua rumah lainnya hanya terancam dan mengalami retakan.
Tata, salah seorang korban, ketika ditemui Koran HR, Selasa (09/04/2019), mengaku sudah memilii firasat jika tebing yang ada di belakang rumahnya pasti longsor kalau hujan deras terjadi.
“Makanya, begitu ada suara gemuruh anak dan istri langsung keluar rumah. Meski material tanah bercampur batu longsor dan menerjang tembok, alhamdulilah tidak ada korban jiwa. Hanya saja seisi rumah rusak dan berantakan. Untuk sementara ini, kami terpaksa mengungsi ke rumah tetangga,” katanya.
Korban lainnya, Ade Samsudin, mengungkapkan, dirinya sudah sejak lama dihantui kecemasan dan khawatir datang musibah longsor. Apalagi, retakan tanah sudah terjadi sejak kondisi cuaca tidak menentu.
Kondisi Tanah Labil Berpotensi Longsor
Di tempat terpisah, Kaur Pemerintah Desa Payungagung, Nana, ketika ditemui Koran HR, Selasa (09/04/2019), membenarkan, kondisi tanah pemukiman penduduk di wilayah tersebut terbilang labil dan berpotensi terjadi longsor.
Jauh hari sebelumnya, kata Nana, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga untuk tidak membangun rumah di wilayah tersebut. Tapi imbauan itu dianggap angin lalu sehingga warga tetap membangun rumah di lokasi tersebut.
“Dan intensitas hujan yang sangat tinggi mengakibatkan kondisi tebing yang posisinya memanjang di belakang pemukiman mengalami retakan. Untuk itu, kami tetap mengimbau warga untuk terus waspada,” katanya.
Terkait musibah longsor yang menerjang wilayah tersebut, Nana menuturkan, pihaknya bersama-sama dengan warga, gotong-royong membersihkan material tanah dari rumah korban. Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan pihak kecamatan, babinsa, perangkat desa dan BPBD Kabupaten Ciamis. (Dji/Koran HR)