Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Gaya hidup merupakan penyebab terbesar terjadinya gangguan ginjal. Bahkan, penyakit tersebut termasuk salah satu penyakit yang banyak diderita di Indonesia. Namun, belum banyak orang yang memahaminya bagaimana gangguan ginjal ini bisa muncul.
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (14/04/2019), berikut ini kebiasaan gaya hidup tak sehat yang dapat menurunkan fungsi organ ginjal, dan memperburuk kondisi kesehatan ginjal seseorang;
Gaya Hidup yang Bisa Merusak Kesehatan
Gemar Konsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan rata-rata mengandung natrium atau garam yang tinggi. Kandungan tersebut tidak saja berbahaya bagi jantung, tapi juga dapat menyebabkan masalah pada ginjal. Adapun tanda kita terlalu banyak mengonsumsi garam, itu biasanya kita akan mengeluarkannya ketika buang air kecil yang disertai kalsium.
Menurut ahli Nefrologi, James Simon, bahwa memiliki terlalu banyak kalsium dalam urine bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Seharusnya natrium dikonsumsi tak lebih dari 2.300 miligram per hari. Tetapi rata-rata orang mengonsumsinya hingga dua kali lipat.
“Orang hanya melihat dalam makanan itu ada kandungan karbohidrat, lemak dan kalori, tapi mereka tidak memperhatikan natrium,” kata James Simon.
Tekanan Darah Tak Terkendali
Tekanan darah yang tinggi tentunya bisa menyulitkan kinerja tubuh kita, termasuk ginjal. Karena, pada dasarnya ginjal adalah satu set besar pembuluh darah dengan saluran kemih.
Menurut James Simon, bila kita memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah besar, maka kita pun memiliki tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang lebih kecil.
“Mengabaikan tekanan darah tinggi hingga tak terkendali bisa merusak pembuluh darah yang menuju ke ginjal,” jelasnya.
Merokok
Selain menyebabkan kanker paru-paru, kebiasaan merokok juga bisa mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal. Berdasarkan riset tahun 2012 menemukan, orang yang berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih mampu mengurangi risiko karsinoma sel ginjal hingga 40 persen. Karsinoma sel ginjal merupakan bentuk paling umum kanker ginjal pada orang dewasa. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat merusak pembuluh darah, serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Kurang Minum
Kurang minum mengakibatkan kita tidak memiliki air yang cukup untuk mengalir keluar sistem guna menjaga kadar natrium di dalam tubuh. Selain itu, kondisi tubuh yang dehidrasi juga akan lebih sulit untuk menjaga tekanan darah naik.
James Simon menjelaskan, ginjal sangat sensitif terhadap aliran darah. Saat kita dehidrasi atau kekurangan air, maka tekanan darah pun akan turun dan aliran darah ke ginjal juga ikut turun.
Sering Konsumsi Obat Penghilang Nyeri
Obat anti-inflamasi dan penghilang sakit atau disebut NSAID yang meliputi ibuprofen dan aspirin, bisa mengurangi aliran darah ke ginjal serta menyebabkan jaringan parut. Hal itu karena obat tersebut langsung meracuni organ. Sering menggunakan NSAID juga bisa meningkatkan risiko masalah ginjal.
Menurut James Simon, orang-orang yang mengonsumsinya setiap hari memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan ginjalnya dalam jangka waktu yang lama.
Menganggap Suplemen Aman
Produk yang diberi label menggunakan bahan alami tidak berarti semua produk tersebut aman untuk kita, termasuk yang mengklaim sebagai obat herbal dan jamu. Karena, ada banyak obat-obatan herbal di luar sana yang berbahaya.
“Misalnya, bahan nabati yang disebut asam aristolochic bisa ditemukan dalam obat-obatan tradisional. Namun, itu bisa menyebabkan jaringan parut di ginjal,” kata James Simon.
Bahkan, sebuah badan pengawas obat dan makan di AS memperingatkan konsumen supaya menghindari produk yang mencantumkan Asarum, Aristolochia, atau Bragantia pada label, sebab produk tersebut dimungkinkan mengandung bahan berbahaya.
Berat Badan Meningkat
Perlu diketahui bahwa memiliki berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko tinggi diabetes tipe 1 dan tipe 2 dua, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di ginjal.
Itulah alasannya mengapa kita harus memiliki pola makan yang sehat, serta banyak bergerak untuk menjaga berat badan tetap stabil. Sehingga, kita bisa terhindar dari berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit ginjal. (Eva/R3/HR-Online)