Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pesan Rektor Unigal (Universitas Galuh), DR. H. Yat Rospia Brata, Drs.,M.Si, ini sangat penting bagi ratusan wisudawan periode April 2019. Pesan penting ini disampaikan pada saat pelantikan 398 orang wisudawan di Auditorium Kampus Unigal, Kamis (11/04/2019).
“Tetaplah membumi, always down to earth, serta teruslah berusaha, belajar dan mencari. Sejatinya, manusia dikaruniai akal dan pikir oleh Allah SWT. Semoga lulusan Unigal menjadi representasi lulusan yang layak dijadikan panutan, baik dari segi ilmu ataupun akhlak,” Pesan Rektor Unigal.
Yat menegaskan, tantangan bagi lulusan dimulai saat ini dan kedepan. Tepatnya ketika dituntut untuk mengimplementasikan seluruh ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah. Jika kemarin diuji oleh dosen, maka besok dan seterusnya diuji langsung oleh masyarakat.
“Jika kemarin hanya dikategorikan lulus dan tidak lulus ujian, maka besok dan seterusnya kalian dituntut untuk membuktikan karya nyata,” tandas Rektor Unigal.
28 Mahasiswa Unigal Raih Predikat Cumlaude
Sebelumnya, sebanyak 28 orang mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) raih predikat cumlaude. Hal itu terungkap pada kegiatan pelantikan 398 wisudawan periode April 2019, bertempat di Auditorium Kampus Unigal, (11/04/2019).
Ketua Panitia Wisuda, DR. Ida Farida, S.H.,MH., dalam keterangan resminya, mengungkapkan, pelantikan wisuda periode April 2019 diikuti lulusan dari program Pasca Sarjana dan tujuh fakultas.
“Lulusan Pasca Sarjana 10 orang, FKIP 88 orang, FH 12 orang, FE 144 orang, Faperta 9 orang, FISIP 92 orang, FT 16 orang dan FIKes 24 orang,” katanya.
Ida berpesan, lulusan Unigal menjadi bagian dari masyarakat dengan menjadi pelopor dan motor penggerak kemajuan bangsa. Ida juga mengingatkan soal tantangan terberat saat ini adalah kemampuan untuk berada dan menghadapi perubahan era 4.0.
Era ini, menurut Ida, sektor ekonomi dan tenaga kerja tidak hanya tergantung kepada jumlah tenaga manusia, tetapi menekankan kepada pola digital economy, artificial intelegence, big data, teknik robotik dan teknologi milenial yang lebih dikenal sebagai fenomena disruptive innovation.
“Tantangan ini tentu saja menuntut lulusan Unigal mengiktui perubahan-perubahan yang ada. Dan harapan kami, lulusan Unigal menjai agen dan perubahan-perubahan tersebut,” tandasnya. (Deni/R4/HR-Online)