Berita Ciamis, (harapanrakyat.com), – Seorang anak SD kena stroke di Ciamis. Alia Ramadania (12) nama anak tersebut merupakan warga Dusun Majalaya RT 04 RW 05, Desa Imbanagara Raya, Kabupaten Ciamis.
Alia menjalani hidup prihatin karena tidak bisa bersekolah ataupun bermain seperti anak seusianya. Alia diketahui terkena stroke ringan ketika berusia 11 tahun.
Akibat stroke yang dideritanya, Alia tidak bisa berjalan dan berbicara normal. Dia pun terpaksa putus sekolah dari kelas 5 Sekolah Dasar Imbanagara 1.
“Awalnya Alia mengeluh sakit kaki karena kesemutan, Alia dibawa ke dokter, Alia kemudian dirujuk ke RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin), Bandung,” ungkap Heni (47) orang tua Alia.
Setelah menjalani CT Scan, menurut keterangan dokter, ada cairan di otaknya. “Dokter bilang masuknya kena stroke ringan, itu terjadi pada tahun 2018,” katanya.
Heni menjelaskan kondisi anaknya saat ini tidak bisa beraktivitas seperti anak seusianya, Alia hanya bisa duduk di kursi roda dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
“Prestasi Alia waktu duduk di bangku sekolah termasuk anak yang cerdas, di kelasnya pun peringkat 5 besar, bahkan dia sempat meraih prestasi dalam bidang keagamaan, juara 3 lomba Pildacil tingkat kecamatan dan banyak prestasi yang lainnya,” terang Heni.
Akibat stroke yang diderita Alia, cita-citanya untuk menimba ilmu terhambat, karena Alia tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
“Pihak sekolah pernah datang juga, terus ibu juga pernah bilang agar Alia bisa ikut ujian, tapi karena Alia tak pernah masuk sehari pun, jadinya tidak bisa,” terang Heni.
Heni menambahkan, jika anaknya tersebut masih bisa bicara dan hanya tak bisa jalan saja, dia bisa menggendongnya untuk berangkat dan pulang sekolah. “Kendalanya kan Alia tidak bisa bicara, jadi di Sekolah juga kasihan,” kata Heni.
Heni yang tinggal bersama kedua anaknya ini, mengaku sudah tak sanggup untuk membiayai pengobatan Alia. Walaupun biaya perawatan Alia ada yang ditanggung oleh KIS, namun untuk akomodasi perjalanan jika pergi ke Bandung, Heni memerlukan biaya yang tak sedikit.
“Kita kan kalau ke Bandung juga harus rental (mobil), terus kemarin harus cek darah, tidak bisa ditanggung oleh KIS, tapi ibu belum bisa bawa Alia karena memang belum ada uangnya,” katanya.
Heni berharap ada pihak terkait yang mau membantu pengobatan anaknya. “Dulu ibu masih bisa kerja, sekarang tidak bisa karena harus merawat Alia,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online)