Berita Ciamis, (harapanrakyat.com), – Tiga pelajar SMK di Ciamis terpaksa mengisi soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Mapolres Ciamis, Senin (25/3/2019). Pasalnya ketiga pelajar tersebut harus mendekam di penjara tahanan Polres setelah terlibat kasus pengeroyokan yang melibatkan geng motor di Ciamis.
Ketiga siswa kelas XII SMK yang terpaksa UNBK di penjara tersebut mengerjakan soal ujian secara tertulis di salah satu Ruang Unit Satreskrim Polres Ciamis, dengan diawasi oleh guru dari sekolah masing-masing. Walaupun berbasis komputer, namun mereka mengisinya dengan cara tertulis mengingat keterbatasan fasilitas di Mapolres Ciamis.
“Untuk menghemat waktu, juga keterbatasan meski UNBK, tapi disini mengerjakannya pakai tertulis, nanti proktor di sekolah memasukannya melalui komputer. Khawatirnya kalau pakai komputer di sini tidak bisa masuk server,” ujar salah seorang guru pengawas, yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Hendra Virmanto membenarkan adanya 3 siswa SMK yang melaksanakan ujian nasional di Polres Ciamis. Para siswa ini merupakan tersangka tindak pidana pasal 170 dan 169 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman 7 tahun penjara.
Menurut AKP Hendra, sebenarnya ada 2 siswa SMK/SMA lagi yang sebelumnya telahmelaksanakan ujian, namun mereka berasal dari paket kesetaraan. Pihak kepolisan sebelumnya telah mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah, lalu mereka diberikan fasilitas agar bisa melaksanakan ujian di Mapolres Ciamis selama 4 hari ke depan.
“Kebetulan mereka sudah kelas XII SMK dan sudah terdaftar jadi peserta ujian nasional, jadi kita arahkan ke pihak sekolah melaksanakan ujian di Polres, tentu dalam pengawasan kami,” terangnya.
Menurut Hendra, sebelum ujian dilaksanakan, Satreskrim juga memberikan kesempatan kepada 3 tersangka tersebut untuk belajar di ruang tahanan.”Kami beri kesempatan mereka belajar terlebih dulu malam harinya, sebelum hari ini melaksanakan ujian,” pungkasnya. (Her2/R7/HR-Online)