Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ratusan mahasiswa Kota Banjar yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menghadiri pelantikan pengurus PMII Kota Banjar periode 2018-2019 dan Refleksi International Women’s Day serta diskusi publik soal perempuan dan RUU PKS di Kampus STIKes Kota Banjar, Senin (18/03/2019).
Pantauan HR Online, hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Bawaslu Kota Banjar Irfan Saeful Rohman, Perwakilan dari jajaran Pemkot Banjar, Polres Banjar, Anggota DPRD Kota Banjar Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, PB PMII, PKC PMII, HMI, GMNI dan BEM se-Kota Banjar.
Ketua PMII Kota Banjar, Irfan Ali Sya’bana, mengatakan, dalam kepengurusan kali ini pihaknya bersama jajaran pengurus akan fokus terhadap penguatan kader di setiap level, yakni di tataran cabang, komisariat hingga rayon.
“Kita tahu sendiri, kader-kader PMII di seluruh kampus yang ada di Kota Banjar, baik itu di STAIMA, STIKes, maupun STISIP sudah mulai terlihat kiprahnya. Nah ini perlu kita kembangkan dan diarahkan agar potensi yang ada bisa lebih maju lagi,” katanya.
Selain soal penguatan kader, Irfan juga mendorong agar seluruh kader dan anggota bisa memberikan kontribusinya terhadap pembangunan daerah di Kota Banjar, terutama dalam mendampingi masyarakat.
Sementara itu, Fahrur Rizal, Ketua PKC PMII Jabar, mengatakan, ia mengajak agar kader dan anggota PMII tidak terpengaruhi dengan situasi yang sedang berkembang, khususnya dalam konteks pemilu.
“Selain itu, kita juga memiliki misi ideologi yang tidak bisa dilupakan, yakni soal kaderisasi. Dalam konteks ini, PMII harus melakukan komunikasi intensif dengan semua pihak, baik itu dengan pihak kampus maupun lainnya agar misi kita bisa terwujud. Pasalnya, kita tidak mungkin berjalan sendirian. Semoga ke depan PMII Kota Banjar semakin progresif,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan Muhammad Nur, perwakilan PB PMII. Ia mengajak semua kader PMII untuk bisa mensukseskan pemilu 2019 ini dengan damai dan mengkampanyekan agar tidak golput. Meskipun berbeda pilihan, namun harus tetap menjaga kondusifitas.
“Kita juga berharap agar proses kaderisasi di PMII bisa diikuti oleh semua kader dari semua tingkatan. Sebab, kaderisasi ini bukan untuk menjadikan kita pintar, namun ini adalah kewajiban kita semua sebagai warga pergerakan yang bernanung dalam organisasi PMII,” ujarnya.
Sementara itu, Mabincab PMII, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, mengatakan, pihaknya mengajak agar semua anggota PMII bisa terus belajar bersama dengan semua elemen yang ada untuk menjadi kader yang lebih baik lagi.
“Semakin kita banyak bersentuhan semakin baik ilmu yang lebih baik. Seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara, jadikan setiap tempat sebagai sekolah, dan jadikan setiap orang sebagai guru. Dari ini, mengajarkan kita untuk selalu menghormati satu sama lainnya, dan kita harus saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada,” katanya. (Muhafid/R6/HR-Online)